Mentari baru saja melepas pagi, sinarnya mulai bias menjemput siang dengan cahaya yang belum benar-benar panas, Minggu (18/8/2024).
Pesona garis pantai utara menyatu karib dengan garis pantai selatan, keduanya bertemu di titik ini masing-masing memancarkan kemolekannya.
Bertemunya kedua pantai ini bertambah cantik oleh beningnya air laut sehingga dasar pantai di beberapa titik mampu diselami indra penglihat.
Baca Juga: Rencana Penutupan TNK, Anggota DPRD Mabar Ali Sehidun: Perlu Presentasi Hasil Kajian
Perpaduan pasir putih di pantai utara dan batu karang di ujung pantai selatan, menjadi penjaga setia keindahan di ujung paling barat Pulau Flores itu.
Salah satu kekhasan tempat ini adalah jalur hiking yang berjarak sekitar satu kilometer, melewati deretan bukit, semak belukar mengitari jalan setapak yang berkelok-kelok dan akhirnya bisa bertemu dengan savana yang memanjakan mata.
Silir bagai menyeka peluh, lelah hilang terbayarkan oleh pesona alam yang mempesona, sangat menakjubkan.
Baca Juga: Nasib UMKM di Manggarai Raya, Doni Parera: Ongkos Kirim jadi Tantangan Penjualan Online
"Lelah saya sudah terbayarkan oleh pemandangan alam di tempat ini, sangat indah," kata pengunjung, Honoratus yang datang bersama Stefanie serta beberapa anggota keluarga.
Berswafoto adalah pilihan terbaik untuk mengabadikan momen itu oleh para pengunjung tersebut.
Ada sejumlah batu kecil yang tersusun rapi di beberapa tempat di spot ini, entah apa maknanya tetapi itu turut memberi warna bagi kemolekan tempat ini.
Menuju tempat ini dari Labuan Bajo sekitar satu jam, melewati Ayana serta Silvia. Menggunakan kendaraan hingga melewati batas aspal, selanjutnya hiking karena kendaraan belum bisa tembus hingga ke spot di titik paling akhir Pulau Flores itu.
Sebelum tiba di spot menarik itu, di sisi-sisi ruas jalan beraspal terlihat kegiatan investasi, terutama pembangunan hotel-hotel mewah.
Baca Juga: Komodo: Antara Konservasi dan Ekonomi
Artikel Terkait
Relawan Edi Weng dan Relawan Mario Richard Sama-sama Buka Jurus Menuju Pilkada Manggarai Barat 2024
Rencana Penutupan TNK, Ketua DPRD Mabar Ingatkan bahwa Wisata Bahari Sangat Diminati Wisatawan
Perumda Bidadari Mabar Berbenah, Siap Branding Batu Cermin dan Urus Tempat Parkir Kampung Ujung
Pilgub NTT, Komunitas KIBAR Melki di NTT Terbentuk di Labuan Bajo
BBM di Labuan Bajo dan Penantian di Ruas Jalan hingga Malam Menyambut Pagi
Bawaslu Mabar Temukan Banyak Pelanggaran Coklit Data Pemilih
Jadwal Pelantikan Anggota DPRD Terpilih di Kabupaten Mabar NTT 2024-2029
Relawan Garda Deklarasi Dukung Edi Weng, Edi Endi: Jangan Lukai Perasaan Orang Lain
Ketua Tim Relawan Mario-Richard, Elson Albertus: Deklarasi Diselenggarakan di Setiap Kecamatan
Bertemu Insan Pers di Sekber JMSI NTT, Melki Laka Lena Berharap Pers Tetap Kritis
NTT Juara 2 Stunting Terbanyak di Indonesia, Kemenkominfo Sosialisasi Pencegahan di Labuan Bajo
Labuan Bajo Sedang 'Sakit', Antrean BBM 2 Km Terus Terjadi Bisa Mengancam Pekerjaan Proyek Pariwisata
Gereja Rekas jadi Titik Awal Prosesi Festival Golo Koe Labuan Bajo 2024
Mengintip Kelezatan Kuliner di Meruorah Komodo Labuan Bajo Agustus 2024 ini
Mengapresiasi Perjuangan Bang Benny, Bang Melky dan Bang Ansy: Harapan Baru untuk NTT
Diskusi Figur MLL Mengisi Acara Deklarasi Komunitas KIBAR Dukung Melkiades Gubernur NTT
Apriliana dari Mabar Mewakili Provinsi NTT Ikut Olimpiade Sains Nasional