Salah satu stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak yang tentu sangat perlu untuk diperhatikan yaitu gerak motorik baik itu gerak motorik halus maupun gerak motorik kasar. Dalam kaitannya dengan gerak motorik kasar pada anak usia dini, kemampuan motorik menurut Fikriyati (2013) sangat erat kaitannya dengan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak dan spinal cord. Motorik kasar didefenisikan sebagai gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar anggota tubuh. Dengan demikian maka seorang pembimbing didorong untuk kreatif dalam proses memberikan bimbingan melalui media belajar yang ingin diterapkan bagi anak-anak, misalnya melalui permainan.
Di dalam permainan anak akan melakukan banyak gerakan-gerakan yang akan sangat bermanfaat bagi perkembangan gerak motoriknya, misalnya gerakan berlari, melompat, melempar dan memanjat. Gerakan-gerakan ini akan memampukan anak untuk melatih keseimbangan dan dapat melenturkan otot-ototnya sehingga memperoleh keseimbangan fisik yang baik dalam proses pertumbuhan fisik. Selain itu anak juga akan memperoleh kebebasan untuk mengekspresikan kemampuannya dalam berinteraksi dengan sesama. Kemampuan dalam melatih gerak motorik kasar anak yang berkembang dengan baik akan memberikan sebuah nilai positif bagi pertumbuhan anak dalam aspek-aspek yang lain. Kemampuan motorik kasar anak di usia dini sangat terkait erat dengan aktivitas yang dilakukannya setiap hari. Anak yang banyak melakukan aktivitas fisik, kemampuan motorik kasarnya akan berkembang dengan baik dan pertumbuhan anak juga akan berjalan secara optimal.
Dalam dunia anak usia dini, permainan juga bisa dapat dipahami sebagai satu perangsang bagi anak untuk mulai mengaktifkan aspek-aspek yang ada dalam dirinya. Anak lebih banyak menangkap dan bahkan mengetahui banyak hal yang ada di luar dirinya. Permainan juga mampu membentuk kemampuan dan perkembangan interaksi sosial seorang anak. Oleh karena itu permainan juga sangat dibutuhkan dan mutlak diperlukan dalam menumbuhkan daya cipta, imajinasi, perasaan, kemauan, dan motivasi anak. Hal tersebut tentunya harus terjadi dalam suasana riang gembira.
Baca Juga : Deklarasi STBM Manggarai, Bupati Hery : Butuh Kerja Sama Semua Pihak
Bermain bagi seorang anak bisa disamakan dengan kerja bagi orang dewasa. Bermain sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan seorang anak sebagaimana yang dikatakan Wolfgan 1999: 32-37 bahwa di dalam bermain seorang anak dapat mengembangkan keterampilan sosial, emosional dan lainnya, sebab ada nilai-nilai tersendiri dalam bermain the value of play. Selain itu, fungsi lain permainan adalah dapat memperkuat dan mengembangkan otot melalui gerak, melatih motorik halus dan motorik kasar, melatih keseimbangan tubuh anak, mengembangkan keterampilan emosi, rasa percaya diri, melatih kemandirian anak, keberanian untuk berinisiatif dan juga dapat mengembangkan intelektual anak.
Salah satu permainan yang sangat membantu atau menstimulasi perkembangan motorik kasar anak adalah permainan lompat tali. Permainan lompat tali ini lebih cendrung mengikutsertakan gerakan otot-otot besar. Dalam permainan lompat tali anak akan sangat dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin sehingga nilai dan aturan-aturan dalam permainan itu menjadi lebih terjaga dan membuat permainannya semakin menarik. Permainan tali adalah sebuah permainan tradisonal yang sampai saat inipun masih disukai oleh sebagian besar anak-anak terutama yang rentan usianya di bawah 6 tahun. Permainan yang sederhana tetapi sangat dinikmati oleh anak-anak terutama yang sudah dan sering melakukan permainan tali ini bisa dilakukan oleh dua orang atau bisa lebih, bermain secara bergantian sesuai dengan aturan-aturan dalam permainan tali. Selain bahannya mudah didapatkan dan cara membuatnya pun tidak sulit permainan ini sangat baik dalam menstimulasi motoric kasar anak usia dini.
Baca Juga : Goa Rangko Labuan Bajo, Pilihan Wisata Hemat Biaya
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa stimulasi perkembangan gerak motorik kasar pada anak usia dini perlu diperhatikan karena sangat bermanfaat bagi keseluruhan pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kehidupanya. Men Sana In Corpore Sano dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Untuk merealisasikan hal ini kepada anak-anak tentu tidak terlepas dari seorang pembimbing yang kreatif dan inovatif dalam proses bimbingannya.***
Artikel Terkait
Potensi Kerugian Akibat Aksi Mogok Pelaku Pariwisata Labuan Bajo dan Tawaran Solusi untuk Mengatasinya
Berikut Suasana Hari Kedua Mogok Layanan Wisata di Labuan Bajo
Demonstrasi di Labuan Bajo Dibubar Paksa, Foto dan Video Dihapus
Sejumlah Pelaku Wisata Labuan Bajo Ditahan Polisi, Ini Komentar Benny Harman
Pesan Direktur BPOLBF Shana Fatina bagi Turis yang Berwisata ke Labuan Bajo
Dari Labuan Bajo ke Makassar, ini Jadwal Kapalnya Selama Agustus 2022
Terkait Pembubaran Paksa Aksi Demonstrasi di Labuan Bajo, Berikut Komentar Pengamat Politik Undana
Pelaku Wisata di Labuan Bajo Akhirnya Kompromi, Setuju Tarif Masuk Taman Nasional Komodo Sebesar RP 3,75 Juta
Kapal dari Labuan Bajo ke Denpasar Bulan Agustus 2022, Berikut Jadwalnya
Labuan Bajo ke Bontang Kalimantan Timur, ini Jadwal Kapal Agustus 2022
Kompiang Kelor, Rekomendasi Oleh-Oleh saat Kunjungi Labuan Bajo