"Bu, saya tidak mau bercita-cita tinggi. Biar saya jadi seperti ayah saja," jawab Nino dengan raut wajah kecut.
"Mengapa demikian?" ibu gurunya mengejar jawaban Nino.
Baca Juga: Ada Lokasi Baru untuk Investasi di Wilayah Destinasi Super Premium Labuan Bajo
"Ibu, di jaman sekarang hanya bermodal nilai tinggi dan etos kerja bagus tidaklah cukup," jawab Nino dengan mata berkaca-kaca.
Dalam pikirannya, Nino membayangkan sulitnya dulu perjuangan ayahnya mendapatkan pekerjaan, padahal ijazahnya sarjana.
"Karena pada akhirnya hanya mereka yang punya orang dalam saja yang akan mendapatkan kerja yang layak," lanjut Nino.
Baca Juga: Sulitnya Mendapatkan Minyak Tanah di Desa-Desa di Manggarai Barat NTT
Sebelum melanjutkan kata-katanya, Bu guru Nino langsung menyela.
"Tidak Nino, Engkau pasti bisa jadi orang sukses," kata Guru Nino.
Bu Guru Nino meyakinkannya bahwa hasil tidak pernah mengkhianati proses. Karena itu, teruslah belajar dan tingkatkan keterampilan diri.
Baca Juga: Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Sabtu 10 Desember 2022
"Ingat, percaya diri itu penting dalam meraih kesuksesan," pesan ibu guru Nino.
Kata-kata ibu guru terus terngiang di kepala Nino sepanjang perjalanan ke rumah sepulang sekolah.
"Ayahku juga orang rajin belajar, bahkan nilainya bagus-bagus, tetapi mengapa ia sulit dapat pekerjaan?," batin Nino.
Baca Juga: 4 Tempat Wisata Gua Alam Unik di Labuan Bajo NTT
"Nino bagaimana sekolahnya hari ini," suara itu mengagetkan Nino yang memasuki rumah.
Artikel Terkait
Puisi-Puisi Helena Danur, Mahasiswi Universitas Flores-NTT
Ibu, Sebuah Puisi
Puisi Ista Meo, Aku Diam
Puisi Malam Minggu
Cemas Yang Nyata, Puisi Ista Meo
PUISI UNTUK PUISI
Sudahkah Kau Mencintaiku, Sebuah Puisi
Mencintai Dalam Diam, Puisi Fareliana Hardianti
Putus Asa, Sebuah Puisi
Hati Yang Rapuh, Puisi Fareliana Hardianti