Diskusi Publik TPPO Digelar SMSI Mabar dan Polsek Lembor, JPIC Ungkap Kasus Berbasis Online Dialami Anak

KLIKLABUANBAJO.ID | Diskusi publik dalam rangka HUT RI ke-78 bertema Merdeka TPPO diselenggarakan oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), bersama Polsek Lembor dan Pemkab Manggarai Barat (Mabar), Sabtu (12/8/2023).

Diskusi publik tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) itu dihadiri oleh sejumlah Kepala Desa, mahasiswa, perwakilan SMKN 1 Welak dan tokoh masyarakat, berlangsung di aula Paroki Datak, Desa Golo Ronggot.

Baca Juga: Ayo Nikmati Pesona Wisata Alam Gua Rangko di Kota Super Premium Labuan Bajo NTT

Salah satu nara sumber dalam diskusi itu Koordinator Komisi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan atau disebut juga Justice, Peace, and Integrity of Creation (JPIC) SSpS Flores Barat Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak, Suster Frederika Tanggu Hana, SSpS.

Suster Rita sapaan akrabnya, mengungkapkan cukup banyak kasus yang sangat berkaitan dengan Kekerasan Seksual Berbasis Online (KSBO) untuk tujuan eksploitasi seksual kepada anak-anak di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Modus KSBO itu kata dia dilakukan melalui media sosial.

Baca Juga: 42.571 Orang Penumpang Pesawat Tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo Bulan Juni 2023

"Pelaku mengirim pesan kepada para korban lewat media sosial," kata Suster Rita.

Suster Rita menuturkan, para korban umumnya adalah anak-anak perempuan, bahkan yang masih usia sekolah menengah pertama.

Para korban dikirimi pesan lewat akun media sosialnya oleh pelaku, menginformasikan bahwa pelaku mengantongi foto tanpa busana milik korban saat korban di kamar mandi. Diduga kuat itu hanya modus dari pelaku.

Baca Juga: Bulan Juli 2023 Sebanyak 48.046 Orang Penumpang Pesawat Tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo

Pelaku menyampaikan itu disertai dengan pesan bernada ancaman yang membuat korban takut atau kwatir.

Lalu pelaku meminta agar korban harus foto dirinya sendiri tanpa busana dan mengirimkan foto tak senonoh itu kepada pelaku agar pelaku tidak menyebarluaskan foto yang menurutnya sudah dia miliki. Disertai janji bahwa setelah foto aslinya itu dikirim maka akan langsung dihapus.

Baca Juga: Simposium Suramadenusra XII Berlangsung di Labuan Bajo, Pembukaan Sudah Diselenggarakan di Meruorah

Suster Rita menjelaskan, beberapa korban memenuhi permintaan pelaku, korban foto dirinya sendiri dan mengirimkannya kepada pelaku karena takut. Bahkan ada korban yang dimintai video oleh pelaku dan itu dipenuhi.