Pengadaan Anakan Vanili Lima Ribu Stek di Mabar Batal, Petani Dipersilahkan Ajukan Proposal

photo author
- Sabtu, 27 Juni 2020 | 09:36 WIB
Screenshot_20200627-171513-1-1
Screenshot_20200627-171513-1-1

LABUAN BAJO, KL--Pengadaan anakan vanili sebanyak lima ribu stek untuk petani di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Flores, NTT tahun anggaran 2020 ini dibatalkan. Pembatalan itu sebagai salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang masih terjadi sampai saat ini. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Mabar, Anggalinus Gapul. Dia dikonfirmasi pada Hari Sabtu (27/6/2020) sore, tentang pengembangan vanili di Kabupaten Mabar. "Pengadaan anakan vanili tahun 2020 ini dibatalkan karena Covid-19. Kami sudah merencanakan pengadaan untuk lahan seluas lima hektar. Perhitungannya, satu hektar sebanyak seribu stek vanili," kata Angga. Dia menjelaskan, sesuai dengan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi NTT, ribuan stek vanili itu didatangkan dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur namun karena pandemi Covid-19, rencana tersebut dibatalkan. Dia menambahkan, walaupun saat ini animo para petani untuk menanam vanili di Mabar cukup tinggi namun belum ada kelompok petani yang mengajukan proposal bantuan kepada pemerintah. "Kami persilahkan kalau ada kelompok tani yang berminat untuk mengajukan proposal pengembangan vanili untuk diserahkan ke kami. Tentu akan kami upayakan agar bisa diakomodir pada tahun anggaran 2021 atau tahun anggaran berikutnya," kata Angga. Sebelumnya diberitakan, warga di Desa Galang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Flores, NTT, saat ini berlomba-lomba mencari bibit vanili untuk ditanam di lahannya masing-masing. Bahkan ada yang memesan bibit vanili dari Pulau Jawa. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Galang Ari Samsung, kepada KLIK LABUAN BAJO.ID, Rabu (24/6/2020). "Sekarang warga sudah mulai lomba-lomba mencari bibit vanili. Ada yang mencari bibit di daerah sekitar, misalnya dari Kecamatan Pacar dan Ndoso. Ada juga yang datangkan dari Jawa," kata Ari. (tin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Redaksi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X