Kembang Emas di Waterfront City Labuan Bajo jadi Pusat Perhatian

Pemuda ketiga Si Ndibol merupakan sosok kocak dan agak misterius. Penampilannya mengundang gelak tawa penonton. Tanpa berkoar-koar dia memberikan obat untuk menyembuhkan Rewung Bakok. Hasilnya sama, dia gagal.

Baca Juga: Semarak HUT RI di Naga Mabar, Ketua DPRD: Mari Selalu Dalam Bingkai Kebersamaan

Kini giliran pemuda keempat, datang penuh keyakinan namun terkesan membawa serta intrik-intrik yang cukup lihai.

Dia datang membawa kendi berisikan air dari mata air, lalu dengan gerakan tubuh sepertinya sambil membaca mantra, dia mengobati Rewung Bakok yang masih tertidur lemah karena sakit.

Seperti kata lirik lagu, perlahan namun pasti, Rewung Bakok bangun dari tidurnya dan sembuh.

Baca Juga: Pariwisata Labuan Bajo, Ini Catatan Penting Tokoh Nasional Rizal Ramli

Pemuda yang menyembuhkan dia adalah Kembang Emas. Pria ini kesannya menggunakan cara curang demi kemenangan merebut hati sang idaman.

Ayah dari Rewung Bakok pun datang memberikan restu kepada mereka berdua, Kembang Emas dan Rewung Bakok menjadi pasangan yang direstui.

Satu syarat mutlak diberikan kepada Kembang Emas, berhentilah menebang pohon di hutan, berhentilah berburu yang membuat burung-burung mati sia-sia.

Baca Juga: Panitia Festival Golokoe Serahkan 100 Paket Sembako

Kembang Emas juga dengan tegas menyanggupi dan bersedia menjalankan persyaratan itu dengan penuh keyakinan.

Kisah itu akhirnya selesai dan gemuruh aplaus tepuk tangan mengiringi para pemain mundur dari atas panggung acara. Terima kasih Sanggar Luju Nai Paroki Borong, teruslah berkarya memancarkan pesan-pesan sosial sarat makna. Salam.***

Baca Juga: Tangan-Tangan Kasih Umat di Festival Golo Koe Labuan Bajo