"Buku putih yang berbentuk pernyataan kebijakan ini merupakan hasil dari proses penyusunan yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemangku kepentingan, komunitas lokal, hingga para narasumber yang ahli di bidangnya," kata Crispin.
Disampaikannya, buku putih itu merumuskan berbagai strategi dan solusi yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata, memelihara keindahan alam dan budaya lokal, serta memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat setempat.
Baca Juga: Wisatawan Korea Selatan Meninggal Usai Diving di Labuan Bajo, Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban
Draft Buku Putih yang telah dibuat tim BPOLBF tersebut disusun sesuai dengan temuan di lapangan dan masukan dari FGD penyusunan buku putih yang digelar pada Jumat, 23 Agustus 2024 lalu.
Dalam FGD tersebut, hadir Kepala Bandara Internasional Komodo, Disparekrafbud Mabar, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), KSOP Labuan Bajo, Basarnas, BMKG, TNI AL, DPMPTSP, Gahawisri, dan World Wide Fund for Nature (WWF).
Baca Juga: Pilkada 2024, Jumlah DPT di Manggarai Barat 199.749 Orang
Beberapa isu strategis yang menjadi poin penting dalam buku putih kepariwisataan Labuan Bajo Flores ini antara lain tentang konservasi dan keberlanjutan, landscape/tata Ruang, marine/ kelautan, sosial - budaya, safety- security, SDM dan kelembagaan, sampah, rantai pasok, infrastruktur, dan tata kelola.
Berbagai isu ini kemudian dipetakan berdasarkan temuan-temuan di lapangan dan diberi rekomendasi tindak lanjut sehingga dapat ditindak lanjut oleh masing-masing pihak yang berwenang.
Adapun narasumber yang terlibat dalam penyusunan buku putih ini adalah Prof. Christian Fenie seorang consultan marine tourism dan Agus Pambagio, pengamat kebijakan publik.
Dalam diskusi finalisasi draft buku putih yang diselenggarakan pada Rabu (18/09/2024), Prof. Christian Fenie menyampaikan bahwa dalam pengembangan sebuah destinasi wisata, hal pertama yang harus diperhatikan adalah keberlanjutan dan ekonomi di akhir demi menjamin keberlangsungan destinasi yang berkelanjutan dan jangka panjang.
Baca Juga: Pokdarwis Desa Wae Lolos Ikut Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Destinasi
Agus Pambagio yang juga hadir sebagai narasumber dalam finalisasi draft Buku Putih ini juga menyampaikan pentingnya Carring Capacity dan pengelolaan tata ruang.
"Pengelolaan tata ruang sangat penting dilakukan. Pengaplikasian peraturan tata ruang sesuai porsinya sehingga pengembangan pariwisata di Labuan Bajo Flores tetap berkelanjutan," kata Agus.
Baca Juga: BI Perwakilan NTT Bantu Alsintan untuk Kelompok Tani di Desa Siru Manggarai Barat
Artikel Terkait
Labuan Bajo Sedang 'Sakit', Antrean BBM 2 Km Terus Terjadi Bisa Mengancam Pekerjaan Proyek Pariwisata
Terulang lagi, Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo
Eiger Adventure Hadir di Parapuar Labuan Bajo, Peletakan Batu Pertama Dihadiri Menteri Sandiaga
Komodo: Antara Konservasi dan Ekonomi
SMK Stella Maris Labuan Bajo Titik Awal Gerakan Pengusaha Mengajar di NTT, Kerja Sama 2 Sekolah Dimulai
Nasib UMKM di Manggarai Raya, Doni Parera: Ongkos Kirim jadi Tantangan Penjualan Online
Rencana Penutupan TNK, Anggota DPRD Mabar Ali Sehidun: Perlu Presentasi Hasil Kajian
Hiking dan Lelah yang Terbayarkan di Titik Ujung Barat Flores
Kasus Narkoba di NTT, Manggarai Barat Peringkat Pertama
Food Tour Minim Perhatian di Labuan Bajo
Perumdam Wae Mbeliling Siap Suplai Air Bersih ke Parapuar Labuan Bajo
'Jitunya' Angka 29 di Manggarai Barat NTT Agustus 2024 ini
Yopi dan Rikar jadi Pimpinan DPRD Manggarai Barat, Anggota Dewan Sudah Pengambilan Sumpah
Sari Toga Komodo Ikut Entredev Kementerian Koperasi dan UKM
Peserta Sail to Indonesia International Yacht Rally 2024 Tiba di Labuan Bajo dari 12 Negara
Perayaan Perdana Jumpa Pedagang Pasar Usai Pelantikan Wakil Rakyat
Air Asia Tiba di Labuan Bajo dari Kuala Lumpur, Penerbangan Internasional Perdana
Upaya Trash Hero Nagekeo Menjaga Kebersihan Kota Mbay
Menparekraf Bangga Penerbangan Internasional Mulai Berlangsung di Bandara Komodo Labuan Bajo
Wae Woang, Sumber Air yang Dipenuhi Nilai Budaya di Kampung Nobo Manggarai Barat NTT
Pembentukan Fraksi di DPRD Mabar, Perindo Berada di Fraksi Harapan Baru
Panwaslu Kecamatan Komodo Hadirkan Organisasi Kepemudaan dalam Sosialisasi Pengawasan Partisipatif