Ketiga, investasi berdampak pada peningkatan PAD.
Baca Juga: Nikmati Ikan Bakar dan Sambal Gula Merah Manggarai di Kuliner 22 Labuan Bajo
Dengan PAD yang semakin meningkat kata dia maka penanganan infrastruktur bagi masyarakat juga semakin mudah dilakukan.
"Kalau destinasi super prioritas Labuan Bajo tidak berdampak bagi pertumbuhan investasi, untuk apa. Destinasi super prioritas kita harus berdampak bagi pertumbuhan dunia usaha yang baik. Mari kita menghadapinya dengan mempersiapkan diri kita secara baik, persiapan masyarakatnya dan persiapan pemerintahnya juga harus selaras," kata Marten.
Disampaikannya juga bahwa gambaran arah kebijakan APBD tahun anggaran 2024 memberi harapan yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan pariwisata.
Baca Juga: Pesona Spot Wisata Air Terjun Cunca Bilas di Meleng Labuan Bajo NTT
"Saya sangat salut dengan pemerintah daerah kita dan memberi apresiasi karena arah kebijakan APBD tahun 2024 berpihak kepada perkembangan pariwisata yang berkelanjutan," kata Marten.
Untuk diketahui, sejumlah hotel baru berstandar internasional kini gencar dibangun di Labuan Bajo.
Ada yang dibangun di jalan arah ujung barat Pulau Flores atau arah Silvia, ada juga ruas jalan pantai utara arah Pelindo, juga arah Golo Mori.
Satu lagi kawasan investasi eksklusif yang dibangun dengan pola inklusif yaitu di Parapuar Labuan Bajo.
Baca Juga: Para Petualang Tim DJN Terpesona dengan Keindahan Alam Mauponggo Nagekeo Flores NTT
Serah terima sertifikat HPL atau Hak Pengelolaan Lahan Parapuar Labuan Bajo seluas 126,609 hektar sudah dilakukan pada Hari Jumat (15/9/2023) lalu.
Sertifikat HPL saat itu diserahkan oleh Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni, kepada Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, selanjutnya saat itu Wamenparekraf langsung menyerahkan kepada Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina, disaksikan oleh Bupati Manggarai Barat (Mabar) Edistasius Endi.
BPOLBF merupakan penerima hak pengelola di kawasan seluas 126,609 hektar di wilayah itu.
Baca Juga: Perumda Wae Mbeliling Manggarai Barat NTT Meningkatkan Kualitas SDM
Artikel Terkait
3.252 Orang Transit di Bandara Komodo Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Sebanyak 6.858 Orang Berangkat Lewat Laut Tinggalkan Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Tinggalkan Labuan Bajo Manggarai Barat, 1.184 Orang Menyeberang dengan Feri
478 Pesawat Mendarat di Bandara Komodo Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Berikut ini Daftar Jumlah Penumpang Kapal Pelni yang Berangkat dari Labuan Bajo Januari hingga Agustus 2023
Jangan Sepelekan Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Labuan Bajo dari Peningkatan Arus Penumpang Kapal
Hiruk Pikuk Penumpang dari Labuan Bajo yang Bepergian, Peluang Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Kemegahan Flores di Mata Para Penjelajah DJN, Mulai dari Peninggalan Majapahit hingga Tebing Megah
Terbaru di Labuan Bajo Destinasi Wisata Olahraga Kano Makin Digemari Wisatawan
Labuan Bajo Flores NTT Buka Segmen Pasar dengan Australia untuk Prodak Pariwisata
Penerbangan Internasional Langsung ke Labuan Bajo dari Luar Negeri, Berikut ini Informasi Terbarunya
Masyarakat Harus Dilibatkan dalam Pengembangan Pariwisata di Para Puar Labuan Bajo