KLIKLABUANBAJO.ID | Para petualang dari tim Dayung Jelajah Nusantara (DJN) Flores Sea Kayak Expedition, tiba di Pantai Dhepi, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, Rabu (20/9/2023) pukul 13.30 Wita.
Mereka terpesona dengan keindahan alam Mauponggo dalam perjalanannya hari itu dari Pantai Mauembo, Tonggo, Nangaroro, Kabupaten Nagekeo.
"Perjalanan 27,5 km dari Tonggo ke Mauponggo. Dari jam 07.15 Wita sampai dengan 13.30 Wita. Lanskap cukup dramatis dengan kontur pegunungan menjulang, terlihat beberapa tebing yang sangat menarik dipanjat. Arus dan angin membantu perjalanan meskipun sedikit membuat gugup. Lebih banyak burung dijumpai di banding sebelumnya, terutama Burung Dara Laut dan satu jenis burung lain (burung yang menyelam) yang belum kita dapat namanya," tulis bagian publikasi Tim DJN dalam laporannya.
Dalam jelajah hari itu mereka juga bertemu
Ubur-Ubur Mahkota (Crown Jellyfish) yang lazimnya naik ke permukaan saat malam hari.
Gelombang selama perjalanan 0,7 meter dan angin rata-rata 5 knot.
Di Mauponggo mereka kamp di koordinat 08°53'30"S/121°12'36"E, didukung oleh cuaca yang cerah dan semua angggota tim sehat.
Tim memutuskan untuk tidak recovery sehingga melanjut mendayung 2 hari ke depan dari hari itu dan recovery setelahnya.
Hal itu dilakukan untuk mengejar cuaca yang masih cerah. Dalam prediksi, pada Hari Sabtu atau Minggu gelombang tinggi.
Dengan demikian, Kamis (21/9/2023) tim DJN melanjutkan lagi penjelajahan mereka di Pantai Selatan Pulau Flores setelah sebelumnya tuntas menjelajahi Pantai Utara Flores.
Untuk diketahui, para penjelajah itu berasal
dari Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung atau Wanadri.
Wanadri sendiri merupakan organisasi yang sudah sering melakukan kegiatan ekpedisi, mereka pernah menaklukan puncak gunung tertinggi di Indonesia bahkan gunung tinggi skala dunia.
Wanadri sudah menoreh sejumlah prestasi dan pencapaian membanggakan di alam bebas.
Kini mereka melalukan perjalanan panjang selama kurang lebih 2 bulan di laut menjelajah mengelilingi Pulau Flores sepanjang 1.051 kilometer.
Mengambil titik star di Labuan Bajo pada Senin 7 Agustus 2023 dan akan finish kembali di Labuan Bajo dengan perkiraan waktu tanggal 25 September 2023.
Dalam perencanaan saat berangkat dari Labuan Bajo, ada 38 titik kamp yang mereka singgah untuk recovery atau beristirahat, makan, dan tidur atau hal-hal lain yang perlu mereka lakukan.
