Suara Perempuan dalam Balutan Mendung di Kota Super Premium

"Dalam peliputan-peliputan yang kami lakukan, kami sering menemukan persoalan-persoalan yang menimpa perempuan dan anak. Ini persoalan serius yang harus terus diangkat ke permukaan agar semakin banyak pihak yang terketuk hatinya untuk berpartisipasi menyelesaikannya," kata Gecio.

Diskusi hari itu cukup alot, saat moderator Ambrosius Ardin hendak menutup diskusi, sejumlah peserta berkeberatan bahkan ada yang maju dari tempat duduknya, mereka meminta waktu diskusi harus diperpanjang, setelah berdebat cukup alot, diskusi tetap diakhiri.

Baca Juga: Jalan-Jalan di Pantura Flores NTT Sambil Menikmati Panorama Matahari Terbenam di Permukaan Laut

Mendung masih menyelimuti Labuan Bajo saat itu. Labuan Bajo boleh mendung tetapi eksistensi perempuan dan anak harus cerah sepanjang masa, selamanya. Mari berkontribusi untuk menciptakan kecerahan itu. Semoga.***

Baca Juga: Menikmati Pesona Pasir Putih Pantai Lato di Pantura Flotim Sambil Makan Kelapa Muda

Baca Juga: Watu Krus di Bola Maumere, Jejak Kehadiran Bangsa Portugis di Pantai Selatan Sikka NTT

Baca Juga: Ada Tikus Raksasa di Flores NTT, Panjangnya 1 Meter dan Berat 3 Kilogram