Suara Perempuan dalam Balutan Mendung di Kota Super Premium

photo author
- Jumat, 10 Februari 2023 | 14:47 WIB
Suara perempuan dalam balutan mendung di kota super premium
Suara perempuan dalam balutan mendung di kota super premium

Baca Juga: Sungai Tanpa Jembatan, Tantangan Warga Sano Nggoang Manggarai Barat NTT Ketika Musim  Hujan Tiba

Kemudian dia menjadi guru dan dipercaya mendampingi murid-murid dalam bidang kesiswaan, ia sering menangani siswa yang sebenarnya mengalami pelecehan oleh orang-orang terdekat mereka, tetapi tidak berani untuk memberitahu orang tua.

“Jadi saya juga banyak membantu anak-anak korban pelecehan dan juga korban bulying,” kata Imelda.

Dia mengajak perempuan dan remaja putri yang hadir dalam diskusi
hari itu agar berani melawan apabila ada yang mencoba melakukan pelecehan seksual. Korban juga harus berani berbicara, begitu juga saksi, terutama jika menempuh jalur hukum.

Baca Juga: Cerita Awal Mula di Balik Keberadaan Bunga Sakura NTT yang Kini Semakin Banyak dan Tumbuh Subur

Peserta lainnya bernada menggugat, kenapa dalam banyak kasus, perempuan disalahkan padahal dia adalah korban.

"Perempuan sering disalahkan padahal dia telah menjadi korban," kata salah satu siswi SMA yang hadir.

Peserta perempuan lainnya saat itu berharap agar pemerintah meningkatkan peran RT, para ibu penggerak PKK dan karang taruna dalam meminimalisir persoalan perempuan dan anak.

Baca Juga: Peluang Beasiswa 2023 untuk S2 dan S3 di Dalam dan Luar Negeri, Ada 2 Tahapan Seleksi

Ada juga peserta laki-laki yang menyampaikan tentang faktor yang mempengaruhi terjadinya persoalan menimpa perempuan.

Salah satu faktornya adalah lapangan pekerjaan.

Terkait hal itu diharapkan agar para investor yang berinvestasi di Labuan Bajo harus menggunakan tenaga kerja lokal terutama perempuan yang memiliki kemampuan dan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan, khususnya berkaitan dengan pekerjaan pembangunan berbagai sarana.

Baca Juga: Daftar 5 Segmen Pembangunan Jalan ke Lokasi ASEAN Summit 2023 Labuan Bajo-Tana Mori

Ada beberapa poin lain yang muncul dalam forum diskusi hari itu terkait persoalan perempuan dan anak.

Di antaranya, persoalan yang menimpa perempuan dan anak seringkali datang dari orang-orang terdekat; korban perempuan kadang merasa takut untuk melaporkan atau membawa persoalannya ke ranah hukum; dalam beberapa kasus, budaya dan kebiasaan bisa membuat tidak terjadinya efek jera bagi pelaku karena berujung pada penyelesaian secara kekeluargaan walaupun perempuan sudah menjadi korban.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menggali 'Emas' di Warloka Pesisir di HPN 2025

Minggu, 9 Februari 2025 | 15:02 WIB

Terpopuler

X