Kasus Berbasis Online Menimpa Banyak Anak Sekolah di Labuan Bajo, JPIC Ingatkan Para Orang Tua

photo author
- Sabtu, 19 Agustus 2023 | 09:00 WIB
Koordinator JPIC SSpS Flores Barat Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak, Suster Frederika Tanggu Hana, SSpS. Berikut ini informasi tentang kasus berbasis online menimpa banyak anak sekolah di Labuan Bajo, JPIC ingatkan para orang tua. (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)
Koordinator JPIC SSpS Flores Barat Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak, Suster Frederika Tanggu Hana, SSpS. Berikut ini informasi tentang kasus berbasis online menimpa banyak anak sekolah di Labuan Bajo, JPIC ingatkan para orang tua. (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)

Para korban dikirimi pesan lewat akun media sosialnya oleh pelaku, menginformasikan bahwa pelaku mengantongi foto tanpa busana milik korban saat korban di kamar mandi. Diduga kuat itu hanya modus dari pelaku.

Baca Juga: Kemenparekraf Dukung ArtMoments Jakarta 2023 Sebagai Upaya Membangkitkan Ekonomi

Pelaku menyampaikan itu disertai dengan pesan bernada ancaman yang membuat korban takut atau khawatir.

Lalu pelaku meminta agar korban harus foto dirinya sendiri tanpa busana dan mengirimkan foto tak senonoh itu kepada pelaku agar pelaku tidak menyebarluaskan foto yang menurutnya sudah dia miliki. Disertai janji bahwa setelah foto aslinya itu dikirim maka akan langsung dihapus.

Baca Juga: Menparekraf Apresiasi Inisiasi Hippindo Menyelenggarakan Indonesia Ritel Summit 2023

Suster Rita menjelaskan, beberapa korban memenuhi permintaan pelaku, korban foto dirinya sendiri dan mengirimkannya kepada pelaku karena takut. Bahkan ada korban yang dimintai video oleh pelaku dan itu dipenuhi.

Setelah pelaku mendapatkan foto yang asli itu, pelaku mengirimkan lagi foto itu kepada teman korban yang lainnya di media sosial (sebut saja korban kedua).

Baca Juga: Upaya Mendorong Wisatawan agar Lebih Lama Tinggal di Labuan Bajo

Kepada korban kedua itu pelaku mengatakan bahwa foto serupa dari korban kedua juga ada di pelaku. Pelaku mengatakan, kalau mau aman maka harus mengirimkan foto aslinya kepada pelaku.

Demikian juga kepada calon korban selanjutnya.

Diduga pelaku memang lihai untuk mencari korban yang bisa dipengaruhi lewat media sosial.

Baca Juga: Penerbangan Malam di Bandara Komodo Labuan Bajo

Menurut Suster Rita, ada juga pelaku yang berpura-pura menjadi petugas keamanan dengan foto profil seragam lengkap dan mengirim pesan kepada korban melalui media sosial, menjelaskan bahwa cara penyelesaian masalah itu adalah korban harus mengirim foto tanpa busana agar aman.

Para korban yang masih usia SMP dan umumnya masih lugu mengikuti saja karena takut.

Diduga kuat pelaku sangat selektif mencari korban di media sosial yang bisa mereka pengaruhi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X