Dijelaskannya, berbagai perilaku manusia mempengaruhi kehidupan di laut. Misalnya penebangan hutan yang mengakibatkan banjir. Banjir membawa lumpur dan sampah ke laut yang membayakan kehidupan di laut. Disampaikannya, bila laut Labuan Bajo terancam maka pariwisata bahari Labuan Bajo juga terancam.
Demikian juga dengan perilaku membuang sampah tidak pada tempatnya sangat mengancam ekosistem. Antara lain perilaku membuang sampah di kali atau sungai dan di laut bisa merusak ekosistem yang ada.
"Untuk menangani sampah harus kerja gotong-royong. Harus turun langsung, selain itu juga perlu ada edukasi," kata Stefan.
Dia mengingatkan bahwa sampah yang mengandung deterjen dan juga oli sangat mengancam ekosistem di laut. Sama bahayanya dengan sampah plastik.
Dia menegaskan, tidak boleh ada anggapan bahwa laut adalah tempat sampah karena itu sangat berbahaya.
Salah satu tantangan yang perlu diperhatikan bersama kata dia adalah oli-oli dari kapal atau zat kimia yang tekandung dalam sabun atau pembersih kapal saat kapal dibersihkan. Hal itu kata dia turut mengancam ekosistem di laut.
Baca Juga: Disebut-Sebut Maju di Pilkada Mabar 2024, ini Kata Ovan Adu
Bahaya lainnya kata dia adalah sampah yang berasal dari puntung rokok dan kini menjadi perhatian dunia.
Demikian juga yang disampaikan oleh Sardi. Menurutnya salah satu upaya yang perlu dilakukan bersama terutama dalam menangani sampah plastik adalah mengurangi pemakaian kantong plastik misalnya saat berbelanja. Selain itu kata dia penggunaan tumbler untuk tempat air minum harus dibiasakan agar mengurangi penggunaan botol air kemasan berbahan plastik.
Baca Juga: Upaya Menekan Angka Kematian Ibu dan Anak serta Stunting di Mabar Melalui Simabaresti
"Kebiasaan kita setiap saat mempengaruhi lingkungan kita. Termasuk kebiasaan bagaimana kita menangani sampah. Harus ada aturan dalam diri kita untuk mengendalikan sampah, dimulai dari sampah di rumah. Harus membuang sampah pada tempatnya," kata Sardi.
Artikel Terkait
BPOLBF Luncurkan 46 Event untuk Tahun 2024 di Wilayah Floratama
Harga Tiket ke Taman Nasional Komodo Diangkat dalam Diskusi di Prundi Labuan Bajo
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Mabar, Berikut ini 3 Poin Masukan Masyarakat
Buka Usaha di Kawasan TNK, Warga Mabar Dipersilakan Mengajukan Perizinan Berusaha Penyediaan Jasa Wisata Alam
Tokoh Masyarakat Golo Mori dan Pemkab Mabar Sepakat Pergantian Nama Puskesmas
Jelang Pilkada Matim 2024 Beredar Nama Ferdi Hasiman, Lely Rotok, Paulus Mami dan Elpi Tote
BKH Sampaikan Tidak Semangat lagi Maju di Pilgub NTT 2024 ini
Ada 6 Kasus Narkoba di Manggarai Barat dalam 15 Bulan Terakhir
AIC dan SMKN 3 Komodo Tanam 1.000 Anakan Pohon Merbau di HUT Kliklabuanbajo.id
Lanal Labuan Bajo Berhasil Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal 127 Boks
ITDC Golo Mori Labuan Bajo dan Upaya Pelestarian Lingkungan
Sudah 40 Orang Digigit oleh Komodo, 5 Orang Meninggal Dunia
Pilkada Mabar 2024, Melkior Nudin Beri Sinyal Bakal Maju
SMKN 2 Komodo dan AIC Labuan Bajo Tanam Merbau 1.000 Pohon
Festival Golo Koe Jangan Sekedar Rutinitas tetapi Harus Bermanfaat
Ferdi Hasiman Bertemu Christian Rotok Menjelang Pilkada Manggarai Timur
96 Orang Peserta Pelatihan di UPTD BLK Manggarai Barat Berakhir dan Siap Bekerja