Sony Libing merincikan kuota kunjungan ke Pulau Komodo 219.000 per tahun, dan 319 ribu di Pulau Padar.
"Perlu kontribusi dari wisatawan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang setelah dihitung dengan nilai 2.5-5 juta akhirnya disepakati jalan tengah 3,75 juta," kata Sony Libing.
Pelaku wisata Stanislaus Stan menilai pemerintah telah blunder membatasi kunjungan ke Pulau Komodo dan Padar, sementara Pulau Rinca belum dibuka.
"Turis saya bawa kemana?,”tanta Stanis Stan dengan nada kesal.
Baca Juga : Demonstrasi di Labuan Bajo Dibubar Paksa, Foto dan Video Dihapus
Stanis menegaskan para pelaku wisata pada prinsipnya menolak menaikkan tarif menuju Pulau Komodo, Padar dan Pink Beach.
"Kesepakatan yang telah dibuat pemerintah tidak bisa dianggap mewakili semua pelaku wisata. Faktanya, masih banyak yang tidak setuju dengan kebijakan ini," kata Stanis Stan.
Demikian juga pernyataan beberapa perwakilan asosiasi pariwisata juga tidak mewakili semua sikap para pelaku wisata di Mabar.
"Pernyataan para perwakilan 24 asosiasi yang mengatakan setuju dan mendukung kebijakan ini sama sekali tidak merepresentasi seluruh suara-suara dan sikap semua anggota di masing-masing asosiasi," tegas Stanis Stan.
Baca Juga : Terkait Pembubaran Paksa Aksi Demonstrasi di Labuan Bajo, Berikut Komentar Pengamat Politik Undana
Bernadus Barat Daya lebih menyoroti apakah PT Flobamor memiliki kemampuan untuk mengelola Taman Nasional Komodo.
"Hendaknya pemerintah juga mendengarkan masyarakat terutama yang benar-benar terdampak dengan keputusan ini," kata Barat Daya. ***
Artikel Terkait
Sejumlah Pelaku Wisata Labuan Bajo Ditahan Polisi, Ini Komentar Benny Harman
Terharu saat Istri Salah Satu Pelaku Wisata Menangis di Polres Manggarai Barat
Curhat Wisatawan Asal Jakarta Diantar ke Hotel Pakai Mobil Plat Merah
Pelaku Wisata di Labuan Bajo Akhirnya Kompromi, Setuju Tarif Masuk Taman Nasional Komodo Sebesar RP 3,75 Juta
Terkesan dengan Tingginya Wisata ke Cunca Wulang, Pius Baut Minta Masyarakat Tingkatkan Partisipasi
21 Orang yang Diamankan Polres Mabar Sudah Dikembalikan ke Keluarga
Penilaian WALHI NTT 42 Tahun KLHK Kelola Taman Nasional Komodo, Konservasi Gagal Total
Dukungan WALHI NTT kepada Masyarakat Komodo untuk Terus Perjuangkan Keadilan