Kekayaan Iman dan Tradisi
Sekretaris Keuskupan Maumere sekaligus Direktur Politeknik Cristo Re Maumere
Romo Yakobus Donnisius Migo, Pr menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan salah satu cara untuk membagikan kekayaan iman dan tradisi yang ada di Pulau Flores.
"Saya mewakili Keuskupan Maumere sangat mengapresiasi kolaborasi yang telah dilakukan hingga peluncuran travel pattern wisata religi Katolik di Pulau Flores ini. Ini adalah kesempatan berharga bagi kita semua untuk membagikan kekayaan iman dan tradisi yang ada di pulau ini," kata Romo Donni.
Baca Juga: Hasil Undi Pilkada Mabar, Nomor 1 Paslon Mario-Richard dan Nomor 2 Edi-Weng
Disampaikannya, wisata religi tidak hanya mengajak kita untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga untuk merenungkan makna hidup dan memperdalam hubungan kita dengan Tuhan.
"Saya berharap travel pattern ini dapat memfasilitasi pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap peziarah, sekaligus mendukung perekonomian lokal. Mari kita sambut para peziarah dengan keramahtamahan dan membuka hati kita untuk berbagi kasih dan kebersamaan," kata Romo Donni.
Baca Juga: Sejumlah Kades di Mabar Hadir Sosialisasi Netralitas yang Diselenggarakan Bawaslu
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada
Ivan Botha, menyampaikan bahwa kolaborasi dalam penyusunan travel pattern itu adalah langkah signifikan untuk memperkenalkan khazanah budaya dan spiritual yang dimiliki Pulau Flores.
"Sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada yang juga masuk dalam wilayah Keuskupan Agung Ende, saya sangat bersemangat menyambut peluncuran travel pattern wisata religi Katolik di Pulau Flores, yang bertepatan dengan Hari Pariwisata Sedunia ini. Inisiatif dan kolaborasi ini merupakan langkah signifikan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan spiritual yang dimiliki daerah kita kepada dunia," kata Ivan.
Ditambahkannya, wisata religi menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk tidak hanya menjelajahi keindahan alam, tetapi juga mendalami nilai-nilai keagamaan dan tradisi lokal.
"Mari kita bersama-sama mempromosikan Flores sebagai destinasi wisata religi Katolik yang menginspirasi, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap peziarah," kata Ivan.
Baca Juga: Pilkada 2024, Jumlah DPT di Manggarai Barat 199.749 Orang
Travel pattern wisata religi Katolik Pulau Flores memiliki 54 titik lokasi yang dapat dikunjungi para peziarah dan wisatawan, mulai dari Gereja-Gereja, Kapela, Gua Maria, Taman Doa, Situs Sejarah Religi, dan Rumah Ret-ret yang tersebar dari Flores bagian barat, tengah, hingga timur.
Launching travel pattern itu dilakukan melalui kanal media sosial BPOLBF (IG @bpolbf, FB BPO Labuan Bajo Flores) berkolaborasi dengan media sosial Dispar dan Keukupan se-Pulau Flores, Website BPOLBF, Call Center BPOLBF, serta TIC yang terletak di Kantor BPOLBF, sehingga dapat dengan mudah diakses para peziarah dan wisatawan.***