Ikut Berkabung Bersama Tuan Ma, Ribuan Peziarah Katolik Khusuk Bernyanyi dan Berdoa

KLIKLABUANBAJO.ID -- Bertahan mengikuti jalan yang dilalui oleh Tuan Ma selama berjam-jam Jumat (7/4/2023) di sepanjang rute melewati delapan armida membutuhkan kesetiaan iman.

Kaki pegal, perut lapar dan upaya menegakkan kepala melawan rasa kantuk sepanjang prosesi Tuan Ma. Pengalaman tiada duanya dari prosesi Semana Santa Larantuka Flotim NTT.

Apa yang membuat seorang peziarah bertahan dari semua itu, adalah iman, harapan dan kasih Tuhan. Beriman akan Tuhan, berharap pada Allah dan pengalaman akan kasih Tuhan itu.

Baca Juga: Delapan Armida yang Disinggahi Tuan Ma dalam Prosesi Malam Jumat Agung di Kota Larantuka Flotim

Baca Juga: Lebih Dekat Merenungkan Duka Cita Bunda Maria dalam Prosesi Tuan Ma Malam Ini di Larantuka Flores Timur

Dalam suasana duka cita Maria yang kehilangan Yesus Kristus putranya, ribuan peziarah dibawa ke dalam suasana hati Tua Ma di sepanjang rute itu.

Duka dan Kabung itu diekspresikan dengan atribut pakaian serba hitam yang dikenakan para peziarah. Lilin bernyala simbol doa yang berkanjang, dan nyanyian ratapan yang mewarnai sepanjang prosesi.

Gelap dan hanya diterangi lilin, dan hening hanya diisi suara ratapan. Doa didaraskan sambil berjalan, mengekor kepada arca Tuan Ma yang usianya sudah lebih dari 500 tahun itu.

Baca Juga: Semana Santa Larantuka Pagi Ini, Peziarah Antar Tuan Meninu dalam Prosesi Laut

Baca Juga: Semana Santa Larantuka, Kepela Tuan Ma Dibuka Bagi Peziarah dan Didahului dengan Ritus Muda Tuan

Terpantau prosesi Semana Santa Jumat Agung berjalan dalam suasana tenang, peziarah mengikuti doa dengan tertib.

Prosesi Semana Santa yang baru dibuka setelah Pandemi Covid-19 terbilang cukup ramai. Dan berharap penyelenggaraanya di tahun depan lebih meriah lagi.

Memang, sejak Semana Santa ditetapkan sebagai salah satu tujuan wisata religi di Indonesia, telah menarik para peziarah dari seluruh dunia.

Baca Juga: Persiapan Kapal Pelni untuk Arus Mudik Lebaran dari Labuan Bajo