Pada situasi dan kondisi tertentu, rasa marah perlu diekspresikan. Salah satunya, menjadi bermanfaat, jika dihubungkan dengan resiko tekanan darah tinggi. Mengekspresikan marah dengan cara yang tepat juga dapat memberi efek positif, diantaranya, merasa lebih tenang, lebih lega dan lebih puas ke dalam diri.
Pada Kondisi yang lain, perlu hati-hati dalam mengekspresikan kemarahan.
Kemarahan juga perlu diolah dengan bijak. Marah dan marah-marah yang tidak hati-hati akan memberi dampak negatif bagi diri sendiri, dan org lain, bahkan akan menimbulkan masalah antara anda dengan orang lain.
Boleh sesekali marah, asal jangan mengumpat!
Ya, anda boleh marah jika untuk melegakan emosi (perasaan), tetapi jangan marah dan marah-marah ke orang lain jika ingin memuaskan perasaan anda sendiri. Karena perasaan anda yang puas tetapi perasaan orang lain yang terluka.
Marah juga perlu bagi orang lain, jika itu bertujuan membuat orang yang "dimarahi" menjadi lebih baik (dari kesalahan, kekeliruan).
Marah juga dibutuhkan jika itu bertujuan untuk memanusiakan manusia.
Dan masih banyak dampak positif kemarahan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu dengan catatan bahwa marah harus pada situasi dan kondisi yang tepat.
Marah juga jangan dilebih-lebihkan menjadi marah-marah tak karuan yang menyebabkan levelnya naik disertai umpatan dan caci maki.
Neka Rabo itu Minta Maaf
Marah yang berkembang menjadi marah-marah, lalu dibungkus oleh umpatan dan caci maki, selain merendahkan derajat diri, menampilkan ketidakcerdasan, juga selalu akan melahirkan reaksi balasan berupa kemarahan yang cendrung lebih besar dan berbahaya; mungkin seperti arus balik pada pertemuan 2 gelombang.
Marah dan marah-marah selalu akan menuai penyesalan, rasa lelah, rasa sakit, rasa bersalah dan kerugian-kerugian lain bagi diri sendiri dan orang lain.
Neka rabo (Bahasa Manggarai = neka : jangan dan rabo : marah) adalah ungkapan maaf dengan penyesalan yang dalam.
Jika diterjemahkan langsung, maka neka rabo adalah jangan marah, ini ingin memberi pesan kepada kita bahwa kita tidak boleh marah, tidak boleh marah-marah apalagi mengumpat dan caci maki.
Namun jika sudah terlanjur dan atau tidak sadar marah-marah dan caci maki, maka belum terlambat untuk segera Minta Maaf dengan perasaan menyesal yang tulus dari dalam hati.