opini

Sinergi Industri Pariwisata dan Produk Lokal dalam Penguatan Ekonomi Manggarai Barat

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:47 WIB
Ketua Bapemperda DPRD Mabar Kanisius Jehabut.

Oleh: Kanisius Jehabut  (Ketua Bapemperda DPRD Manggarai Barat).

 

Pembangunan ekonomi daerah berbasis produk lokal merupakan strategi penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat ketahanan pangan, serta mengurangi ketergantungan terhadap produk luar daerah. Kabupaten Manggarai Barat memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan industri kreatif berbasis UMKM. Namun, tantangan seperti keterbatasan akses pasar, rendahnya daya saing produk lokal, serta kurangnya teknologi produksi masih menjadi hambatan utama dalam pengembangannya.

Sejalan dengan visi pembangunan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto yaitu mewujudkan swasembada pangan, meningkatkan pendapatan petani, nelayan, peternak, dan UMKM, serta menekan angka kemiskinan penguatan ekonomi berbasis produk lokal menjadi agenda prioritas. Upaya ini tidak hanya menciptakan kedaulatan pangan, tetapi juga memperkuat ekonomi daerah agar lebih mandiri secara fiskal.

Baca Juga: Ketua Bapemperda DPRD Mabar Kanisius Dukung Langkah Tegas Menjaga Ekosistem Laut

Manggarai Barat sebagai destinasi wisata utama di Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan produk lokal yang dapat memenuhi kebutuhan industri pariwisata, termasuk hotel dan restoran. Namun, hingga saat ini, sebagian besar kebutuhan pangan sektor pariwisata masih dipasok dari luar daerah, seperti Bali, Makassar, NTB, Jawa, Ruteng, dan Bajawa. Data menunjukkan bahwa sekitar 80% produk hortikultura yang digunakan di sektor pariwisata didatangkan dari luar Manggarai Barat. Kondisi ini mencerminkan belum optimalnya kontribusi sektor pertanian dan perikanan lokal dalam mendukung industri pariwisata, yang seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi daerah.

Lebih mengkhawatirkan lagi, berdasarkan data Bank Dunia tahun 2022, dampak industri pariwisata terhadap kesejahteraan masyarakat Manggarai Barat hanya sebesar 0,5%. Angka ini sangat kecil mengingat sektor pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan utama daerah. Oleh karena itu, perlu ada upaya konkret untuk meningkatkan peran sektor lain, seperti pertanian dan perikanan, dalam menopang pertumbuhan ekonomi lokal.

Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, Fraksi Partai Gerindra di bawah kepemimpinan Warus Martinus menginisiasi pertemuan antara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), tim purchasing hotel, dan Perusahaan Daerah (Perumda) Bidadari. Pertemuan yang berlangsung pada Sabtu, 22 Februari 2025, di ruang rapat internal DPRD Manggarai Barat ini bertujuan untuk membahas strategi sinergi antara industri pariwisata dan produk lokal guna memperkuat ekonomi daerah.

Baca Juga: 26 Anak Mendapat Pelayanan Operasi Bibir Sumbing Gratis di RSUD Komodo

Dalam diskusi tersebut, Ketua PHRI Manggarai Barat menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas dan kuantitas produk lokal agar dapat memenuhi standar industri pariwisata. Saat ini, produk lokal kurang diminati oleh hotel dan restoran karena belum memenuhi standar yang dibutuhkan, baik dari segi kualitas maupun kontinuitas pasokan. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius untuk mendukung petani, nelayan, dan UMKM agar mampu bersaing di pasar pariwisata.

Dari pertemuan ini, disepakati empat poin utama sebagai langkah awal:

1. Komitmen Sektor Pariwisata terhadap Produk Lokal
Pihak hotel dan restoran di Manggarai Barat siap menggunakan produk lokal, dengan syarat produk tersebut memenuhi standar kualitas, kuantitas, serta keberlanjutan pasokan.

2. Peran Off-Taker sebagai Penghubung Pasar
Untuk memastikan produk lokal terserap secara optimal, diperlukan peran Perumda Bidadari, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta kelompok tani sebagai off-taker yang menjembatani petani dan nelayan dengan industri pariwisata.

Baca Juga: SMILE! JEC-Bali @ Denpasar Sukses Gelar Seminar Inovatif untuk Solusi Penglihatan Modern

3. Dukungan Pemerintah bagi Petani dan Nelayan
Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, bantuan teknologi, serta fasilitasi akses permodalan agar petani dan nelayan mampu meningkatkan kualitas serta daya saing produk mereka.

Halaman:

Tags

Terkini

Komodo: Antara Konservasi dan Ekonomi

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 07:58 WIB

Pornografi dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Jumat, 24 November 2023 | 22:43 WIB

Ketika Perempuan Enggan Terjun dalam Politik

Selasa, 6 Juni 2023 | 08:04 WIB

Sistem Proporsional Tertutup Ibarat Pasar Gelap

Minggu, 4 Juni 2023 | 19:12 WIB

Opini: Cegah Politik Uang

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:52 WIB

Patronasi Sepak Bola di Kabupaten Ngada NTT

Selasa, 31 Januari 2023 | 04:00 WIB

Beasiswa LPDP dan Ikhtiar Membangun SDM Lokal NTT

Senin, 5 Desember 2022 | 14:43 WIB

Qui Scribit, Bis Legit

Kamis, 22 September 2022 | 17:22 WIB