"Wisatawan diajari cara memasak kuliner lokal. Jadi, wisatawan sendiri ikut memasak. Kenapa saya melihat itu sebagai potensi, karena banyak wisatawan yang datang ke kami untuk ikut memasak bersama kami, sekaligus belajar masakan lokal," kata Nurhayati.
Baca Juga: Nasib UMKM di Manggarai Raya, Doni Parera: Ongkos Kirim jadi Tantangan Penjualan Online
Disampaikannya, kerja sama antara pelaku kuliner dengan pemerintah perlu ditingkatkan agar wisata kuliner di Labuan Bajo juga punya tempat di hati para wisatawan.
"Kita tidak hanya mengandalkan wisata alam dan wisata budaya tetapi juga wisata kuliner sangat berpotensi di Labuan Bajo," kata Nurhayati.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, Koperasi dan UKM Mabar, Theresia Primadona Asmon, menyampaikan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan pelatihan dan pendampingan terhadap para pelaku kuliner lokal.
Baca Juga: Tiga Ribu Orang Bakal Padati Lapangan Golo Mori Labuan Bajo 8 September 2024
"Memang tuntutan untuk kuliner lokal sudah lama dan itu menjadi permintaan dari wisatawan. Selama ini menu kuliner lokal kadang hanya ramai saat ada festival, setelah itu hilang. Kami sudah mulai melakukan pelatihan dan pendampingan terhadap kuliner lokal. Mengolah dengan bahan-bahan lokal, lalu disentuh dengan cara modern agar menyesuaikan dengan lidah-lidah wisatawan," kata Ney, sapaan akrabnya.
Bahkan saat ini kata dia, kuliner lokal sudah disiapkan di restoran-restoran dan hotel di Labuan Bajo dengan nama yang berbeda-beda.***