KLIKLABUANBAJO.ID| Hewan ini merupakan hewan paling setia dengan pasangan hidup pilihannya. Mereka hanya memilih satu pasangan seumur hidup, bila salah satunya mati maka pasangan yang masih hidup tidak akan cari pengganti yang baru.
Malah dia stres karena kematian pasangannya dan bisa saja ikut mati karena stres.
Mereka juga setia dengan keluarga kecilnya sehingga selalu bersama dengan anak-anaknya.
Hewan ini merupakan salah satu hewan langka, jenis hewan ini paling langka di dunia dan tersebar terbatas hanya di Jawa bagian barat.
Baca Juga: Pohon Terindah Dunia ada di Indonesia, Miliki Beragam Warna dari Akar hingga Pucuk
Tubuhnya berwarna keabu-abuan dengan sisi atas kepala lebih gelap dan wajah berwarna kehitaman. Tidak semua orang pernah melihat hewan langka ini.
Angka populasinya antara seribu hingga dua ribu ekor saja.
Jangka kelahiran yang lama, dan sifat monogami dari hewan ini, serta sifat teritorial dari kelompoknya, menjadikan konservasi hewan ini sangat sukar untuk dijalankan. Dan, tak heran dengan adanya perburuan liar, hewan ini menjadi salah satu yang sangat dilindungi karena jumlahnya yang semakin sedikit.
Dilansir dari Indonesia.go.id, disampaikan bahwa hewan langka yang sangat setia dengan pasangan hidupnya ini adalah Owa Jawa.
Baca Juga: Rasakan Kenikmatan Nasi khas Tradisional NTT yang Dibakar, Nikmatnya Bikin Tambah
Owa Jawa atau Hylobates moloch adalah sejenis primata anggota suku Hylobatidae.
Owa Jawa adalah jenis kera atau primata dari spesies ‘owa’ yang paling langka di dunia dan tersebar terbatas hanya di Jawa bagian barat.
Salah satu ciri pengenalan dari Owa Jawa adalah tubuh primata yang tidak berekor dan berlengan relatif panjang dibandingkan dengan panjang tubuhnya sendiri.
Tangan yang panjang dan berotot kuat ini tentunya digunakan sebagai tumpuan untuk mengayun dan berpindah dari dahan pohon tinggi yang satu ke pohon tinggi berikutnya.
Salah satu keunikan dari primata endemik asal Indonesia ini adalah kesetiaannya pada pasangan hidup.
Artikel Terkait
Ada yang Menyedihkan tentang Keberadaan Hewan Endemik Elang Flores
Situs Liang Bua, Jejak Hunian Manusia Purba di Flores NTT
Tiga Hal Unik yang Membuat Kampung Wae Rebo Diminati Para Wisatawan Asing
Leluhur Orang Wae Rebo Ternyata Berasal dari Minangkabau Sumatra
Tersohor di NTT, Mulut Seribu Destinasi Memikat Hati yang Sayang untuk Dilewatkan
Pembangunan Wisata Literasi di Labuan Bajo Hampir Rampung
Komunitas Masyarakat Suku Karo Labuan Bajo Nobatkan Marga Sembiring Meliala untuk Wabup Mabar NTT
Menari dan Menyanyi, Masyarakat Cunca Wulang Labuan Bajo NTT Sambut Kades yang Baru
Bukan Labuan Bajo, ini Destinasi Terbaik Dunia yang ada di NTT dan Hanya Ada 3 di Asia
Sumur Tua Peninggalan Sejarah Berusia 100 Tahun Airnya Masih Jernih, Diperkirakan sejak Zaman Penjajahan
Akhir Tahun yang Berkesan di Ndalir Flores NTT, Merawat Kebersamaan dengan Menata Wajah Kampung
Desa Terindah di Dunia ada di Indonesia Disejajarkan dengan Niagara on The Lake di Kanada
Delapan Wisatawan Asing Dievakuasi dari Perairan Sekitar Taman Nasional Komodo NTT
Ini Kesan Artis Terkenal Asal NTT Andmesh Kamaleng Hadiri Konser Internasional di Labuan Bajo
Gadis Desa yang Salah Langkah
Dua Orang Wisatawan Mancanegara Pertama Tahun 2023 Tiba di Indonesia Lewat Bali, Dapat Sambutan Spesial
Ada Kucing Emas dan Kambing Hutan di Dalam Kawasan ini
Pulau ini Dipadati 24 Ribu Ekor Burung, Termasuk Burung Migran
Liang Kantor, Gua Wisata Paling Populer di Pegunungan Mbeliling Labuan Bajo NTT
Air Terjun, Pesona Lain Spot Wisata Liang Kantor di Labuan Bajo NTT
Turap Penahan Kolam Pemandian Wisata Liang Kantor Labuan Bajo NTT Terancam Jebol