KLIKLABUANBAJO.ID -- Bacaan Injil Gereja Katolik hari ini, Sabtu (3/9/2022) diambil dari Injil Lukas 6:1-5
Gereja Katolik memperingati St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja.
Pastor Vikaris Paroki Bintang Timur Abmisibil Pegunungan Bintang, RD. Yohanes Eko Prastyo membawakan renungan harian dengan tema "WAKTU TUHAN"
Berikut renungan harian Katolik yang dibawakan RD. Yohanes Eko Prastyo , dilansir dari Channel YouTube Multimedia KTDW, milik Gereja Katolik Paroki Kristus Terang Dunia Waena - Keuskupan Jayapura.
Waktu Tuhan
Saudara-Saudari, Injil menceritakan murid-murid Yesus memetik gandum pada hari sabat, karena itu Yesus dan murid-muridnya diprotes oleh orang-orang Farisi.
Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari sabat?
Sabat dalam masyarakat Israel berarti berhenti sehari dari pekerjaan tangan dan melibatkan diri dalam suasana doa, ibadat, puasa dan amal.
Yesus menjawab mereka dengan mengutip kisah Daud dan tentaranya yang makan roti sajian yang dibawa Abimelekh, seorang Imam Bait Suci.
Kaum Farisi menganggap dirinya paling benar, mereka merasa paling suci, dengan menuruti aneka peraturan keagamaan. Mereka merasa terusik jika melihat praktik-praktik hidup yang mereka nilai melanggar hukum Taurat. Salah satu contoh adalah hukum sabat. Kacamata mereka hanya melihat orang lain salah, maka ketika ada orang lain menyimpang, mereka langsung menghakimi.
Hari sabat diberikan kepada manusia untuk mensyukuri rahmat Allah dalam hidup manusia. Bagaimana karya Allah bekerja dalam kisah penciptaan, terkhusus dalam diri manusia yang rapuh dan berdosa. Dengan demikian manusia diajak untuk menjadikan hari sabat sebagai waktu untuk merasakan kasih Allah yang hadir dalam setiap peristiwa-peristiwa hidup kita dan dalam perjumpaan dengan sesama, serta alam semesta.
Hari sabat tidak sekadar boleh bekerja atau tidak, lebih dari itu. Mengutamakan kasih Allah yang hadir dalam setiap makhluk ciptaanNya terlebih menghargai kemanusiaan yang semakin hari semakin kurang dihargai dengan berbagai macam konflik yang terjadi.
Saudara-saudari, sabat berarti beristirahat didalam Allah. Berdoa dan bermeditasi, refleksi dan ibadat, merupakan cara beristirahat di jalan Allah. Sabat berarti waktu untuk bersatu dengan Allah, mengambil jarak dari dunia kerja dan masuk ke dalam istirahat yang berisi dan bukan sekedar relaksasi.
Yesus mengajar orang-orang Farisi supaya tidak jatuh kedalam fanatisme yang salah terhadap hukum sabat. Yesus membongkar sikap harafiah terhadap hukum sabat.
Tuhan sendiri beristirahat, apalagi manusia. Oleh karena itu, mari jadikan hari sabat untuk beristirahat dengan mendekatkan diri kepada Yesus dalam ekaristi Kudus, dalam setiap doa-doa yang kita panjatkan dan dalam perbuatan baik yang kita lakukan kepada sesama. Amin.
Artikel Terkait
Renungan Harian Katolik Inspirasi Sabda Allah : Menjadi Warga Merdeka
Renungan Harian Katolik Rabu 24 Agustus 2022 Pesta St Bartolomeus Rasul Bacaan Injil Yohanes 1:45-51
Renungan Harian Katolik Kamis 25 Agustus 2022 Hari Biasa Pekan XXI Bacaan Injil Matius 24:42-51
Renungan Harian Katolik Jumat 26 Agustus 2022 Hari Biasa Pekan XXI Bacaan Injil Matius 25:1-13
Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Agustus 2022 Pesta St Monika Bacaan Injil Matius 1:14-30
Renungan Harian Katolik Senin 29 Agustus 2022 Peringatan St Yohanes Pembaptis Bacaan Injil Markus 6:17-29
Renungan Katolik Selasa 30 Agustus 2022, Kekuatan Kata-kata Sangat Mempengaruhi Orang Lain
Renungan Harian Katolik Kamis 1 September 2022 Bacaan Injil Lukas 5:1-11 Karena Engkau yang Menyuruhnya