Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Agustus 2022 Pesta St Monika Bacaan Injil Matius 1:14-30

photo author
- Sabtu, 27 Agustus 2022 | 06:50 WIB
RD Yohanes Eko Prastyo (Foto : Tangkapan Layar Video YouTube Multimedia KTDW)
RD Yohanes Eko Prastyo (Foto : Tangkapan Layar Video YouTube Multimedia KTDW)

KLIKLABUANBAJO.ID -- Bacaan Injil Gereja Katolik hari ini, Sabtu (27/8/2022) diambil dari Injil Matius 25 : 14-30.

Gereja Katolik hari ini memasuki Hari Biasa Pekan XXI. 

Orang Kudus yang dikenang Gereja Katolik hari ini adalah St. Monika.

Pada Pesta St. Monika, Pastor Vikaria Paroki Bintang Timur Abmisibil Pegunungan Bintang, RD. Yohanes Eko Prastyo membawakan renungan dengan tema "Menderita demi Kebahagiaan"

Berikut Renungan Harian Katolik yang dibawakan RD. Yohanes Eko Prastyo , dilansir KLIKLABUANBAJO.ID dari Channel YouTube Multimedia KTDW, milik Gereja Katolik Paroki Kristus Terang Dunia Waena - Keuskupan Jayapura.

Menderita demi Kebahagiaan 

Saudara, berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Pribahasa ini sudah sering kita dengar, namun belum banyak yang melakukannya. 

Banyak orang sudah mengetahui bahwa kesuksesan itu hanya diperoleh melalui usaha dan kerja keras, namun banyak orang enggan untuk berusaha, jalan pintas yang biasa dipilih. 

Orang harus berani sakit untuk memperoleh hasil selangit, namun banyak orang justru menghindari sakit yang berujung pada nasib pahit.

Keberanian untuk mengalami nasib pahit inilah yang kita dengar dalam bacaan Injil Suci hari ini, para hamba yang berani mengambil resiko untuk gagal pada akhirnya memperoleh kebahagiaan kekal yang sangat mereka dambakan. Sebaliknya hamba yang takut terhadap tuannya tidak berani mengambil resiko untuk gagal dan lebih memilih jalan yang aman dengan menyimpan talentanya pada akhirnya memperoleh celaka. Apa yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.

Perumpamaan talenta menggambarkan tanggung jawab untuk mengembangkan semua potensi yang diberikan Tuhan kepada masing-masing orang. Ada yang dikaruniai satu dua tiga bahkan lima talenta, hanya upaya pengembangan talenta-talenta itu tergantung karakter orang.

Kalau orang merasa dirinya bodoh, terbatas, atau kurang ia akan rajin mengembangkan talenta dirinya sehingga akhirnya ia menjadi orang yang kaya makna dalam hidupnya. Tetapi orang yang malas ia tidak mempunyai kesadaran dan tanggung jawab untuk mengembangkan talenta hidupnya; maka akhirnya ia menjadi manusia yang miskin talenta. Hidup apa adanya tidak mau maju dan karena itu cenderung bersikap pesimis.

Saudara, perumpamaan talenta menggambarkan tanggung jawab, ditampilkan Santa Monika yang kita peringati hari ini.

Dengan ketekunan dan kesabaran dalam doa, mempertobatkan suaminya Patrisius dan anaknya Agustinus. 

Kesuksesannya dimulai dengan kerja keras, ketekunan, kesabaran dalam doa dan permohonan.  Monica melakukan hal yang sederhana dalam hidupnya mendoakan suaminya dan anaknya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Robertus Endang S

Sumber: Youtube Multimedia KTDW

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menggali 'Emas' di Warloka Pesisir di HPN 2025

Minggu, 9 Februari 2025 | 15:02 WIB

Terpopuler

X