Wanadri sendiri merupakan organisasi yang sudah sering melakukan kegiatan ekpedisi, mereka pernah menaklukan puncak gunung tertinggi di Indonesia bahkan gunung tinggi skala dunia.
Wanadri sudah menoreh sejumlah prestasi dan pencapaian membanggakan di alam bebas.
Kini mereka melalukan perjalanan panjang selama kurang lebih 2 bulan di laut menjelajah mengelilingi Pulau Flores sepanjang 1.051 kilometer.
Baca Juga: Nikmati Ikan Bakar dan Sambal Gula Merah Manggarai di Kuliner 22 Labuan Bajo
Mengambil titik star di Labuan Bajo pada Senin 7 Agustus 2023 dan akan finish kembali di Labuan Bajo.
Dalam perencanaan saat berangkat dari Labuan Bajo, ada 38 titik kamp yang mereka singgah, termasuk kamp untuk recovery atau beristirahat, makan, dan tidur atau hal-hal lain yang perlu mereka lakukan.
Jumlah total peserta dalam ekspedisi yang menantang ini ada 10 orang, yakni 9 orang dari Wanadri dan 1 orang lokal.
Baca Juga: Pesona Spot Wisata Air Terjun Cunca Bilas di Meleng Labuan Bajo NTT
Dari 9 orang Wanadri itu, ada 6 orang yang terlibat langsung dalam ekspedisi di laut dengan mendayung kayak atau perahu kecil bertenaga manusia selama hampir 2 bulan mengelilingi Pulau Flores, dalam ekspedisi ini mereka disebut sebagai tim segara.
Sedangkan 3 orangnya melewati jalur darat untuk menyuplai logistik dan menjalankan tugas-tugas lainnya demi memperlancar jelajah keliling Pulau Flores sebagai bagian dari dayung jelajah nusantara, mereka disebut tim nusa.
Baca Juga: Para Petualang Tim DJN Terpesona dengan Keindahan Alam Mauponggo Nagekeo Flores NTT
Penjelajahan yang mereka lakukan ini adalah ekpedisi kayak laut terpanjang di Indonesia.
Ekspedisi ini diharapkan akan menjadi daya tarik bagi dunia internasional, khususnya bagi organisasi atau komunitas-komunitas petualang di dunia yang menggeluti olahraga ekstrim ekspedisi dayung kayak.
Baca Juga: Kepastian Penerbangan Langsung Australia ke Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Selama ini kawasan di Indonesia yang sudah populer di mata dunia untuk berpetualang lewat laut atau ekspedisi kayak adalah di Raja Ampat.
Artikel Terkait
Geliat Investasi di Labuan Bajo Semakin Memuncak, Pemerintah Tak Boleh Hanya Berpihak ke Pemilik Modal
Sanggar Budaya Kope Oles Kaper Labuan Bajo Semakin Menarik Minat Wisatawan
PMKRI Labuan Bajo Ultimatum Pemerintah dan DPRD Mabar, Investasi Jangan Sampai Kebablasan
Sebanyak 52.217 orang Tiba di Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
53.128 Orang Tinggalkan Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Angkutan Kargo di Labuan Bajo Tumbuh Positif
Ketua HPI NTT Viktor Pance: HPI Perjuangkan Perda Pramuwisata dan Lisensi Pramuwisata
Kebijakan Anggaran APBD Mabar Tak Berpihak untuk Pengembangan Desa Wisata, DPRD dan Pemda Diminta Peduli
3.252 Orang Transit di Bandara Komodo Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Pengembangan KEK Likupang Sulawesi Utara dalam Konsep Kawasan Pariwisata Regeneratif
HPI NTT Tertarik dengan Keindahan Wisata di Kabupaten Alor
Warga Kampung Buas Lembor Mabar NTT Butuh Jembatan di Kali Wae Lombur
Sebanyak 6.858 Orang Berangkat Lewat Laut Tinggalkan Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Tinggalkan Labuan Bajo Manggarai Barat, 1.184 Orang Menyeberang dengan Feri
478 Pesawat Mendarat di Bandara Komodo Labuan Bajo Manggarai Barat NTT
Berikut ini Daftar Jumlah Penumpang Kapal Pelni yang Berangkat dari Labuan Bajo Januari hingga Agustus 2023
Jangan Sepelekan Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Labuan Bajo dari Peningkatan Arus Penumpang Kapal
Hiruk Pikuk Penumpang dari Labuan Bajo yang Bepergian, Peluang Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Kemegahan Flores di Mata Para Penjelajah DJN, Mulai dari Peninggalan Majapahit hingga Tebing Megah
Kota Salatiga Menuju Kota Kreatif Dunia
Terbaru di Labuan Bajo Destinasi Wisata Olahraga Kano Makin Digemari Wisatawan
Tim DJN Flores Sea Kayak Expedition Kunjung Danau Kelimutu Mengisi Recovery di Nanganesa Ende
Kawasan Investasi Spot Eksklusif di Labuan Bajo 129,609 Hektar Dibangun Secara Inklusif Ada 11 Investor
Labuan Bajo Flores NTT Buka Segmen Pasar dengan Australia untuk Prodak Pariwisata