Apresiasi Warga Ndoso Terhadap Bakti Sosial Perbaik Jalan oleh Komunitas Peduli Reparasi Jalan Rusak Rusak

KLIKLABUANBAJO.ID -- Komunitas Peduli Reparasi Jalan Umum Rusak Rusak, disingkat Kompresjalur Jumat (9/9/2022) mengelar bakti sosial perbaiki jalan Sano, ruas jalan Tentang-Dahang Kecamatan Ndoso, Manggarai Barat NTT.

Titik Sano menjadi titik terparah ruas jalan Tentang-Dahang dan berhasil dibuat rabat secara swadaya sepanjang 50 meter.

Pembuatan rabat ini akan mengurai kemacetan banyak kendaraan pribadi, dan terutama angkutan umum Tentang-Dahang selama ini. Terutama untuk mengakses fasiltas kesehatan.

Baca Juga: Sebanyak 42 Pemuda di NTT Bentuk Komunitas Pemerhati Jalan Rusak

Bakti sosial perdana yang dihadiri 200 masyarakat Ndoso itu disambut baik para penyedia layanan transportasi umum di desa selama ini.

Frangky Jamento (35) misalnya, mengungkapkan kendaraan miliknya kerap kali mengalami kecelakaan di Sano, apalagi pengendara roda dua.

Pada musim hujan, angkutan umum masyarakat sama sekali tidak bisa lewat karena lumpur dan licin. Akibatnya, rantai pasokan makanan terputus, distribusi komoditi perdagangan masyarakat macet.

Baca Juga: Komunitas Peduli Reparasi Jalan Umum Rusak-Rusak Perbaiki 50 Meter Jalan Tentang-Dahang Manggarai Barat

"Curah hujan yang berkepanjangan menjadi pemicu kelumpuhan total roda perekonomian masyarakat yang sehari-hari mengakses jalur jalan ini dengan sarana transportasi umum," demikian Hendrik.

Para penyedia layanan alat transportasi, kata Hendrik akan memilih memarkirkan kendaraan saat cuaca ekstrim, terutama musik hujan.

Kata Hendrik, jalan rusak di Sano menjadi saksi bisu rintihan dan keluh kesah para medis, orang sakit serta para ibu hamil untuk segera memperoleh pertolongan di rumah sakit-rumah sakit besar seperti Ruteng.

Baca Juga: Doa Mohon Pertolongan kepada Bunda Maria dalam Menghadapi Masalah Sulit 

"Keinginan untuk mengakses layanan rumah sakit pilihan berisiko dengan melewati ruas jalan ini. Pertaruhan antara hidup dan mati," ujarnya.

Warga lain Donatur Abur (38) mengeluhkan masih absennya perhatian pemerintah untuk memperbaiki jalan itu.

Ada harga yang harus dibayar Don ketika memaksa melewati jalur ini, di antaranya patahnya as kendaraan.