Aneh Tetapi Nyata, Danau Terbesar di Pulau Bunga NTT ini Tidak Ada Hewan yang Hidup di Dalamnya

KLIKLABUANBAJO.ID| Walau terdengar agak aneh tetapi ini kenyataan, salah satu danau terbesar di Pulau Bunga, Provinsi NTT ini tidak ada hewan air yang hidup di dalamnya.

Salah satu danau terbesar di Pulau Bunga NTT ini berada pada 750 meter di atas permukaan laut, aneh tetapi ini kenyataan bahwa tidak ada hewan air yang hidup di dalamnya namun ada penjelasannya.

Baca Juga: Obyek Wisata ini Dulunya di Dasar Laut Kini Ada di Daratan, Bukti Peninggalan Masa Silam di Pulau Bunga NTT

Menurut penjelasan, danau ini luasnya 5.500 hektar dengan kedalaman sekitar 600 meter, menjadi salah satu danau terbesar di NTT tetapi tidak ada hewan yang hidup di dalamnya.

Walaupun tidak ada hewan air yang
hidup di dalamnya tetapi beberapa jenis burung selalu berada di lokasi itu, salah satunya Angsa.

Baca Juga: Nikmati Kedamaian di Tepian Telaga Spot Wisata Danau Asmara Flores Timur NTT

Baca Juga: Pengunjung yang ke Wae Rebo Pulau Bunga dari Jalur Nangalili, Jangan Lupa Singgah di Pantai Pasir Putih Ini

"Tidak ada hewan air yang hidup di dalam air danau itu karena belerang. Kecuali Angsa sering berada di danau itu," kata Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Pius Baut, Minggu (23/10/2022.

Danau itu yakni Danau Sano Nggoang yang terletak di Kecamatan Sano Nggoang Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, salah satu obyek wisata di daerah tersebut.

Baca Juga: Tidak Harus Mahal, Berikut Cara Sederhana Merawat Wajah agar Sehat dan Bersih

Danau belerang terbesar di NTT itu cukup populer karena panorama alamnya yang indah. Disebut juga sebagai danau vulkanik terbesar di NTT.

Danau ini menjadi salah satu obyek wisata terbaik di destinasi wisata Labuan Bajo.

Baca Juga: Cinta Pasangan Muda Tak Direstui Keluarga, Cikal Bakal Nama Danau Asmara di Flores Timur NTT

Danau ini dikelilingi oleh beberapa desa, antara lain Desa Wae Sano, Sano Nggoang, dan Pulau Nuncung.

Dalam bahasa warga setempat, Sano artinya danau atau rawa-rawa, sedangkan Nggoang artinya menyala atau bercahaya. Sehingga Sano Nggoang bisa diartikan sebagai danau yang menyala atau bercahaya. ***