Cinta Pasangan Muda Tak Direstui Keluarga, Cikal Bakal Nama Danau Asmara di Flores Timur NTT

KLIKLABUANBAJO.ID -- Hubungan cinta pasangan muda tetapi tidak direstui oleh keluarga menjadi cikal bakal nama Danau Asmara di Flores Timur NTT.

Alkisah sekitar tahun 1974, pasangan muda Lio Kelen dan Nela Kelen (Kelen Kaja) merajut kasih dan jatuh cinta satu sama lain.

Namun hubungan cinta keduanya tersandung hubungan darah. Keduanya tidak mendapat restu dari keluarga besar.

Baca Juga: Tidak Harus Mahal, Berikut Cara Sederhana Merawat Wajah agar Sehat dan Bersih

Karena tidak mendapat restu, kedua pasangan muda ini pun memutuskan untuk mengakhiri hidup keduanya secara bersama-sama.

Dan keduanya melaksanakan aksi bunuh diri bersama ini di Danau yang dulu dikenal dengan nama Danau Wai Belen.

Karena aksi kedua pasangan yang cinta kuat tak terpisahkan sampai harus menghabisi hidup bersama, sejak itu Danau Waibelen populer disebut Danau Asmara.

Baca Juga: Nikmati Kedamaian di Tepian Telaga Spot Wisata Danau Asmara Flores Timur NTT

Maksimus Masan Kian di laman Facebook-nya menayangkan cerita tetua setempat Kanisius Kraeng Maran, Antonius Tuan Nitit, dan Matias Raja Koten tentang kisah dua sejoli itu.

Ketiganya warga Riangpuho, Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga Flores Timur. Kampung di sekitar lokasi Danau Waibelen.

Dikisahkan alasan keluarga menolak hubungan pasangan muda itu, karena keduanya masih terikat hubungan darah. Keduanya berasal dari Kampung yang sama yakni Tengadei.

Baca Juga: Derita Lembaga Pendidikan di Matim NTT, Guru-guru Komite Kumpul Uang Beli Kursi untuk Murid

Danau Waibelen kala itu, menjadi satu- satunya sumber air bagi masyarakat Desa Waibao yang terdiri dari kampung Keka, Tengadei, Riangpuho, dan Lebao.

Setiap hari, masyarakat turun ke danau untuk mengambil air, memenuhi kebutuhannya sehari- hari, baik untuk minum, mandi ataupun mencuci.