Tabur Beras di Kepala Pengantin Baru Sepulang Pengesahan Pernikahan di Gereja, Ker Dewa Sai Masuk Rumah

photo author
- Jumat, 23 September 2022 | 13:33 WIB
Pengantin baru disiram beras di kepala memasuki rumah oleh seorang ibu sambil mendoakan agar ingat rumah, dan ke mana pun pergi harus pulang ke rumah (Feliks Janggu )
Pengantin baru disiram beras di kepala memasuki rumah oleh seorang ibu sambil mendoakan agar ingat rumah, dan ke mana pun pergi harus pulang ke rumah (Feliks Janggu )

KLIKLABUANBAJO.ID -- Ada ritus sederhana pada momentum pernikahan dalam budaya Manggarai Labuan Bajo NTT yakni Ker Dewa Sai kedua mempelai yang baru pulang pengesahan pernikahan di Gereja.

Ritus itu digelar di pintu masuk rumah. Meski cukup sederhana, tetapi maknanya cukup mendalam. Terutama bagi pengantin yang baru menikah.

Sepulang dari Gereja, kedua pengantin tidak begitu saja diijinkan untuk masuk kembali ke dalam rumah. Para ibu dari pihak perempuan akan berdiri berjaga di depan pintu rumah.

Baca Juga: Kisah Asmara Rumah Tangga Reza Arap dan Wendy Walters Dikabarkan Retak, 2 Video Lawas Disorot Netizen

Mereka tidak segera memberikan restu kepada kedua mempelai untuk masuk ke dalam rumah.

dan ucapan kepada kedua mempelai sebelum permintaan mereka dikabulkan. Menariknya, mereka tidak meminta angka untuk sebuah doa.

Keluarga pihak lelaki akan memberikan uang, dan jika jumlah uang itu dinilai belum layak, mereka akan menggelengkan kepala. Atau isyarat merajuk, dan terkadang mengundang gelak tawa.

Baca Juga: Bertelut di Depan Kaki Patung Bunda Maria, Doa Mohon Perlindungan bagi Keluarga Baru

Setelah nilai uang yang diberikan sudah dirasa cukup, barulah ibu-ibu ini mempersilahkan kedua mempelai masuk rumah, dan disiram dengan beras di kepala keduanya.

Sambil menaburkan beras di kepala, ibu yang dipercayakan memanggil keduanya dengan kata Ker Dewa Sai dan memanggil mereka masuk.

Apa maknanya itu? Ker, dalam bahasa Manggarai adalah memanggil. Kata yang sama dipakai juga saat memanggil ayam saat diberikan makanan.

Baca Juga: Janji Perkawinan Suci di Depan Altar Gereja, Hidup Suami Istri Membangun Bahtera Rumah Tangga Baru

Sementara Dewa Sai, roh manusia, yang senantiasa bersama raga dan menentukan hidup seorang manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa Roh.

Sehingga ritus Ker Dewa Sai, bertujuan agar memanggil Roh atau dalam bahasa agama disebut Malaikat Pelindung, tetap bersama dengan raga seseorang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Feliks Janggu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X