"Rencananya setiap minggu sekali, setiap Hari Minggu. Jam 4 sore sampai dengan sunset tetapi nanti pasti menyesuaikan, misalnya nanti ada kegiatan atau permintaannya lebih sering atau secara khusus pasti akan disesuaikan," kata Aji.
Hari itu menjadi momentum penting karena menandai dimulainya aktivasi perdana dan komersialisasi atraksi-atraksi khas The Golo Mori.
"Melalui integrasi seni, budaya, dan kuliner lokal, kami ingin menyajikan pengalaman otentik yang memperkaya perjalanan wisatawan," kata Aji.
Baca Juga: 169 Koperasi Merah Putih di Mabar Sudah Berbadan Hukum, Siap Ikut Pelatihan Pengurus dan Pengawas
Tari yang ditampilkan hari itu mengisahkan histori Golo Mori, sebuah kampung dan desa yang telah lama ada di Manggarai Barat dan kini tumbuh menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi wisata unggul karena pesona alamnya yang mempesona.
"Tarian ini mengisahkan tentang histori Golo Mori. Sebagian besar sudah bagus tetapi semoga nanti perlu lebih detail lagi," kata Kepala Desa Golo Mori, Samaila.
Baca Juga: Di Labuan Bajo Program MBG Mulai Menyentuh Ibu Hamil dan Balita
Tarian yang mengisahkan tentang seorang gadis setempat yang dinikahi oleh salah seorang anak dari Sultan Bima, bernama Kumala Jamrud. Mereka pun dikaruniai anak namun anak itu akhirnya meninggal.
Bila anda ingin mengetahui secara lengkap kisah dalam tari itu, silahkan menyisihkan waktu anda untuk menonton pertunjukan tari itu di waktu mendatang.
Selain pertunjukan tari budaya, kuliner lokal juga disajikan.
Baca Juga: Film Believe Mulai Tayang 24 Juli 2025, Wamen Ekraf Irene Umar: Film ini Gokil
Dua program atraksi wisata unggulan itu dikomersialkan secara resmi mulai hari itu untuk mendukung misi The Golo Mori sebagai kawasan wisata yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing global.
Selain itu juga untuk menyajikan pengalaman otentik berbasis seni dan kuliner lokal.
Selamat menikmati The Legend of Golo Mori Hill dan Nuka Grillfest***