Saat ini, pengembangan kawasan telah dilakukan dengan membangun infrastruktur dasar yaitu jalan aspal sepanjang 1,5 km. Pembangunan kawasan pada setiap zona direncanakan akan dimulai pada 2024 mendatang dimulai dari pembangunan infrastruktur dasar seperti air, listrik, dan jaringan komunikasi.
Labuan Bajo sendiri sejak lama telah dikenal dengan keberadaan Taman Nasional Komodo dimana hidup satwa endemik Komodo (Varanus Komodoensis) yang menjadi daya tarik utamanya. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menambah destinasi dan atraksi wisata yang ada di Labuan Bajo selain di Taman Nasional Komodo, dengan harapan agar wisatawan tidak hanya berkunjung ke laut dan pulau, tetapi juga menghabiskan waktu di dalam kota Labuan Bajo dan berbelanja oleh-oleh khas lokal.***
Baca Juga: Manipulasi Pelaporan Pajak di Manggarai Barat NTT hingga Rp5,1 Miliar
Baca Juga: Desa Wisata Penglipuran Terpilih di Antara 260 Kandidat dan Lebih dari 60 Negara yang Terdaftar
Artikel Terkait
Mengenal Lebih Dalam tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Ada di Indonesia, PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara
Sedang Dibuka Pendaftaran Beasiswa S1 Bagi yang Ingin Kuliah di Luar Negeri
Mulai Tahun ini Ada yang Istimewa di 24 Oktober bagi Pegiat Ekraf di Indonesia
Daftar 20 Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK di Indonesia, Apakah Ada Golo Mori Labuan Bajo?
465.204 Wisatawan Tiongkok Kunjung Indonesia Januari hingga Agustus 2023
4 Negara Penyumbang Wisman Terbesar ke Indonesia Agustus 2023
85.198 Wisman Tiongkok Kunjung Indonesia Agustus 2023
Kesulitan Air Bersih di Matim NTT, Warga Nunur Kota Komba Cari Air Mulai Jam 02 Dini Hari
Desa Wisata Penglipuran di Bali Raih Penghargaan dari Organisasi Pariwisata Dunia UNWTO
3 Desa Wisata di Indonesia Menjadi Desa dengan Potensi Besar di Dunia