Tingkat Pendidikan Menjadi Tolak Ukur Belis di Manggarai

photo author
- Selasa, 22 Maret 2022 | 16:13 WIB
IMG-20220322-WA0001_crop_20.jpg
IMG-20220322-WA0001_crop_20.jpg

Oleh: Mariani Lembu Nai (Mahasiswa  Fakultas Keguruan Prodi PGSD
Universitas Katolik Indonesia Santo Paulus Ruteng).



Belis sangat lekat dengan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Manggarai. Di Indonesia sebenarnya belis merupakan tradisi yang relatif umum, yakni pemberian mas kawin kepada pihak pengantin wanita.

Masyarakat Manggarai memaknai belis sebagai bentuk penghargaan atau penghormatan dari kaum lelaki terhadap kaum wanita. Selain dipandang sebagai tradisi yang memiliki nilai luhur, belis juga dianggap sebagai syarat utama dalam proses perkawinan adat sakral calon mempelai laki-laki dan perempuan.

Kata "belis" dalam  budaya Manggarai tidak bisa dipisahkan dari ritual adat (sakral) dalam proses perkawinan, selain konsep pernikahan yang diatur dalam agama.

Dalam budaya Manggarai menganut sistem budaya patrilineal (mengikuti garis keturunan ayah), maka  barang  atau mas kawin adalah salah satu bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap keluarga kaum perempuan.

Belis dapat disimpulkan sebagai sebuah acara yang bermaksud membudayakan penghargaan terhadap perempuan dan perkawinan itu sendiri.

Pada era 1990-an, belis berupa hewan dan tanah. Namun seiring berjalannya waktu, belis tidak hanya ditekankan pada tanah dan juga hewan tetapi juga uang tunai serta jenis barang lainnya yang memiliki nilai.

Hal ini menyebabkan adanya pergeseran atau perubahan makna belis yang dulunya dimaknai sebagai bentuk penghormatan kepada kaum perempuan, saat ini terkesan lebih mengarah pada masalah "gengsi" sehingga harus menyiapkan uang banyak.

Hal ini bisa menjadi momok yang cukup menakutkan khususnya bagi kaum laki-laki yang ingin menikah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Redaksi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Komodo: Antara Konservasi dan Ekonomi

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 07:58 WIB

Pornografi dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Jumat, 24 November 2023 | 22:43 WIB

Ketika Perempuan Enggan Terjun dalam Politik

Selasa, 6 Juni 2023 | 08:04 WIB

Sistem Proporsional Tertutup Ibarat Pasar Gelap

Minggu, 4 Juni 2023 | 19:12 WIB

Opini: Cegah Politik Uang

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:52 WIB

Patronasi Sepak Bola di Kabupaten Ngada NTT

Selasa, 31 Januari 2023 | 04:00 WIB

Beasiswa LPDP dan Ikhtiar Membangun SDM Lokal NTT

Senin, 5 Desember 2022 | 14:43 WIB

Qui Scribit, Bis Legit

Kamis, 22 September 2022 | 17:22 WIB

Terpopuler

X