opini

Pornografi dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Jumat, 24 November 2023 | 22:43 WIB
Eisabet Meita Haman (Dok pribadi )

Hukuman 10 tahun penjara sebetulnya terbilang cukup lama. Akan tetap ternyata belum maksimal untuk menekan berbagai kejadian pelecehan seksual terhadap anak.

Lalu bagaimana solusinya? Dalam menghadapi persoalan pelecehan seksual, harus menjadi kepedulian semua pihak.

Menurut saya, pertama-tama para penegak hukum perlu tegas memberikan hukuman terhadap pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Ketegasan penegak hukum, akan memberikan efek jera bagi para pelaku. Jika masih memberi hukuman yang ringan, maka pelecehan seksual terhadap anak pasti akan terus terjadi.

Baca Juga: Camat Mbeliling Bersama Masyarakat Cunca Wulang Bakti Sosial Bersihkan Ruas Jalan Utama Menuju Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang

Baca Juga: Golo Cucu Bisa Geser Bukit Porong, Spot Foto Baru di Mbeliling Labuan Bajo NTT

Yang kedua perhatian para pendidik di sekolah. Agar peka terhadap permasalahan yang dihadapi anak didik. Para guru perlu mendalami masalah setiap anak, dan jangan cepat menghakimi perubahan sikap pada anak.

Sebab selain orang tua di rumah, guru di sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak, baik dari konten porno maupun perlakuan pelecehan seksual.

Yang ketiga perhatian masyarakat umum. Agar jangan takut untuk memberi peringatan terhadap pola pergaulan anak di sekitar.

Baca Juga: Hutan Mangrove Terpanjang di Indonesia, Spot Wisata Andalan Desa Golo Sepang Kecamatan Boleng Labuan Bajo NTT

Baca Juga: Bacaan Injil dan Renungan Katolik Kamis 23 November 2023

Dan yang terakhir tentu saja keluarga, terutama orang tua dari anak. Agar orang tua wajib mengenali pergaulan anaknya, mengenali permasalahan di dalam pergaulannya, dan mengawasi penggunaan internet, juga media sosial.

Jangan sampai anak lebih suka di luar rumah dibandingkan bersama dengan keluarga. Orang tua harus lebih tahu apa pun masalah yang dihadapi anak, dibandingkan orang lain di luar keluarga.

Orang tua dan keluarga harus menjadi rumah paling nyaman bagi anak, sehingga ketika mereka menghadapi persoalan dalam pergaulan, ia bisa terbuka bercerita kepada orang tuanya.

Baca Juga: AXIS Nation Cup 2023 Beri Angin Segar Bagi Futsal Indonesia, SMA Negeri 8 Makassar Jadi Raja di Malam Grand Final

Baca Juga: Temuan Mahasiswa Politeknik eLBajo Commodus terkait Potensi di Desa Wisata di Manggarai Barat

Jika cinta dan perhatian orang tua dirasakan oleh anak di rumah, maka hal itu bisa menekan kecendrungan anak mencari pergaulan bebas di luar rumah. Hal itu tentu saja menekan peluang terjadinya pelecehan seksual terhadap anak.

Halaman:

Tags

Terkini

Komodo: Antara Konservasi dan Ekonomi

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 07:58 WIB

Pornografi dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Jumat, 24 November 2023 | 22:43 WIB

Ketika Perempuan Enggan Terjun dalam Politik

Selasa, 6 Juni 2023 | 08:04 WIB

Sistem Proporsional Tertutup Ibarat Pasar Gelap

Minggu, 4 Juni 2023 | 19:12 WIB

Opini: Cegah Politik Uang

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:52 WIB

Patronasi Sepak Bola di Kabupaten Ngada NTT

Selasa, 31 Januari 2023 | 04:00 WIB

Beasiswa LPDP dan Ikhtiar Membangun SDM Lokal NTT

Senin, 5 Desember 2022 | 14:43 WIB

Qui Scribit, Bis Legit

Kamis, 22 September 2022 | 17:22 WIB