Namun dalam prakteknya, pola barter ini masih terawat baik berupa pasar keliling. Para pedagang Ikan dari wilayah pesisir berjualan keliling di Narang, di Denge, Keka Rejo dan sentra penghasil beras lainnya. Ikan para nelayan ditukar dengan beras.
Baca Juga: Mengenal Raja Charles III, Orang Tertua dalam Sejarah Kerajaan Inggris yang Naik Takhta
Apalagi ketika musim panen padi sawah, para nelayan ini datang dari pondok yang satu ke pondok yang lain, menawarkan ikan dan membawa pulang beras dari petani.
Transaksi pola ini selain memudahkan transaksi, tetapi juga mengandalkan kepedulian kebutuhan satu sama lain antara petani dan nelayan. Relasi kekerabatan yang dibangun lebih dalam.
Seringkali para petani memberikan memberikan beras lebih, atau sebaliknya nelayan memberikan ikan yang banyak kepada petani.
"Ini jenis transaksi hati nurani. Petani pikir hidup nelayan, dan nelayan juga memikirkan kebutuhan petani," kata Flori Santur warga Satarmese Barat Kamis (15/9/2022). ***
Artikel Terkait
Ayu Bajo Siapkan Sate dan Soto Babi serta Nasi Campur Babi Guling di Labuan Bajo
Sensasi Berwisata Tanpa Jaringan Internet di Cunca Wulang, Senang Jiwa Raga Tanpa Gangguan Dunia Luar
Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang di NTT, Destinasi Favorit Turis Asing yang Berkunjung ke Labuan Bajo
Pintu Unik Masuk ke Ndana Pulau Terselatan Indonesia yang Dilewati Peserta Touring Sepeda
Pasar Barter Warloka Pesisir di NTT, ini 3 Bahan Kebutuhan yang Paling Sering Dibarter
Hasil Laut dengan Pertanian Bertemu di Pasar Barter Warloka Pesisir NTT
Gola Malang Warsawe, Oleh-oleh Khas Desa Wisata Cunca Wulang Labuan Bajo NTT