Mengenal Raja Charles III, Orang Tertua dalam Sejarah Kerajaan Inggris yang Naik Takhta

photo author
- Kamis, 15 September 2022 | 06:44 WIB
Raja Charles III (deadline.com)
Raja Charles III (deadline.com)

KLIKLABUANBAJO.ID --- Charles III (Charles Philip Arthur George), Raja Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara beserta raja dari negara-negara berdaulat dalam alam Persemakmuran, lahir 14 November 1948.

Ia adalah anak tertua dari mendiang Ratu Elizabeth II dan mendiang Pangeran Philip.

Ia naik takhta pada 8 September 2022 setelah kematian ibunya.

Baca Juga: Renungan Inspirasi Harian Katolik Kamis 15 September 2022 Maria di Kaki Salib Yesus

Sebagai Adipati Cornwall dan Adipati Rothesay mulai tahun 1952, ia menjadi putra mahkota terlama dalam sejarah Britania Raya dan menyandang gelar Pangeran Wales terlama.

Charles tercatat sebagai orang tertua yang mengambil takhta kerajaan Britania Raya.

Ia menjadi Raja pada usia 73 tahun, sebuah rekor yang sebelumnya dipegang oleh William IV pada usia 64 tahun.

Selama menjadi putra mahkota, Charles aktif dalam berbagai kunjungan kenegaraan sebagai perwakilan dari Ratu Elizabeth II, dengan lebih dari empat ratus kunjungan resmi dilakukan setiap tahunnya.

Charles juga aktif dalam bidang kemanusiaan dan sosial, juga menjadi pelindung dan pendukung dari berbagai yayasan amal dan seni. Dalam bidang arsitektur, Charles dikenal sebagai pelindung dari gerakan Arsitekur Klasik Baru.

Charles telah menikah dua kali. Dari pernikahannya yang pertama dengan Diana Spencer, dia memperoleh dua anak, Pangeran William (lahir 1982) dan Pangeran Harry (lahir 1984).

Pasangan ini kemudian berpisah pada tahun 1996 setelah bersama selama 15 tahun.

Pada 9 April 2005, dia menikah untuk kedua kalinya dengan Camilla Parker Bowles (nama gadisnya Camilla Rosemary Shand), teman lama dan kekasihnya sebelum menikah dengan Diana.

Baca Juga: Berikut 6 Orang Teratas Suksesi Kerajaan Inggris, Pangeran Harry Urutan 5

Pernikahannya dengan Camilla yang seorang janda-cerai sempat menjadi kontroversi lantaran sebagai calon raja, kelak dia juga akan menjadi Gubernur Agung Gereja Inggris dan pernikahan dengan seorang janda-cerai dipandang sebagai sesuatu yang tidak pantas.

Namun pernikahan tersebut berjalan lancar setelah baik pihak Ratu Elizabeth II, pemerintah, dan Gereja Inggris sendiri memberi dukungan kepada pasangan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Robertus Endang S

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X