Terkait Kapasitas Pemerintah Daerah (Pemda) yang merupakan perpanjangan tangan pemerinath pusat, pemda berperan untuk melakukan pengawasan yang betujuan untuk,
Baca Juga: Ketua MPIG Rikardus Nuga Sesalkan Pemda Ngada Lebih Wellcome Terhadap Investor Kopi dari Luar
Pertama, memastikan reputasi, kualitas, dan karakteristik produk IG yang diproduksimoleh anggota MPIG.
Kedua, mencegah penggunaan tanda IG secara tidak sah oleh produsen yang bukan angoota MPIG, Ketiga, memantau dan mengawasi kegiatan anggota MPIG untuk memastikan bahwa SOP dipatuhi.
Mengingat akan kepatuhan MPIG Kopi Arabika Flores Bajawa pada buku besar lanjut Rikardus kita akan difasilitasi oleh salah satu lembaga namanya ARISE+ Indonesia- Trade Support Facility untuk mendapat pengakuan IG dari Uni Eropa. ARISE+Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Indonesia dalam meningkatkan kinerja dan daya saing perdagangan.
Baca Juga: Hujan Deras Guyur Manggarai Barat NTT, Sungai Terang Meluap Rendam Rumah Warga
Program dari ARISE+Indonesia mendukung institusi pemerintah dalam menerapkan dan mengkaji kebijakan terkait perdagangan dan investasi yang ada secara lebih efektif dan dalam mengelaborasi kebijakan baru yang bertujuan untuk meningkatkan peluang bisnis bagi perusahaan Indonesia.
Saat ini ARISE+Indonesia memberikan peluang kepada 3 IG dari 120 lebih di Indonesia untuk dijadikan Pilot Projek terkait programnya. Salah satunya adalah kita dari AFB.
Sekarang tim sedang melakukan pemetaan, pendaftaran, verifikasi, dan falidasi terhadap 500 orang petani kopi untuk mengikuti pelatihan pengunaan aplikasi perdagangan sehingga keberadaan Kopi Arabika Flores Bajawa mendapatkan pengakuan dari Uni Eropa bahkan posisi tawar AFB bisa sejajar dengan Kopi Gayo dan Garam Amed di Bali.
Baca Juga: Suara Perempuan dalam Balutan Mendung di Kota Super Premium
Kedua produk yang disebutkan terakhir ini sudah terdaftar di Eropa. Mohon doa, semoga yang ketiga adalah Kopi AFB. Jika Tuhan menghendaki, harga Kopi AFB yang saat ini harganya Rp.100.000 per kilo pasti akan merangsek naik karena sudah terkenal di Eropa.
Kekhawatiran terbesar dari Rikardus adalah “jangan sampai IG Kopi AFB sudah didaftarkan pihak yang tidak bertanggung jawab di Eropa. Jika hal tersebut terjadi, ini preseden buruk buat kita.
Jangan sampai kasus yang menimpa Lada Muntok menimpa Kopi AFB. Oleh karena itu MPIG perlu seleksi terhadap setiap buyer yang datang, apalagi dengan motivasi yang tidak jelas terkait trik –trik yang digunakan dalam politik dagang”.
Kepada pemerintah, MPIG menaruh harapan untuk mempertahankan ekosistim, regulasi, dan reputasi yang menyangkut Kopi AFB agar tetap jadi Kopi Specialty sehingga harga tetap stabil bahkan semakin tinggi guna memberikan kontribusi yang signifikan bagi PAD Ngada.
Artikel Terkait
Pesona Warisan Megalitik Kampung Adat Bena di Ngada NTT yang Wajib Dikunjungi
Kekaguman Wisatawan, Sejuk dan Bersihnya Kampung Adat Bena di Ngada NTT
Komodo yang Ada di Riung Ngada NTT Belum Jadi Daya Tarik Utama bagi Para Wisatawan
Wisata Diving di Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung Ngada NTT
Bukan Hanya Taman Nasional Komodo, Wisatawan Dapat Melihat Hewan Purba Komodo di Riung Ngada
Kisah Santy Padjo, Mahasiswi asal Ngada Baru Pertama Kali Ikut Marathon 42 Km Namun Berhasil Meraih Juara 2
Mantan Bupati Ngada Marianus Sae Hirup Udara Bebas
Top, Bambu Asal Ngada NTT Didorong untuk Menjadi Bahan Baku Konstruksi di Seluruh Indonesia
Patronasi Sepak Bola di Kabupaten Ngada NTT
Ketua MPIG Rikardus Nuga Sesalkan Pemda Ngada Lebih Wellcome Terhadap Investor Kopi dari Luar