Kerja Keras IWP Tangani Sampah di Labuan Bajo Masuk Babak Baru, Environment Learning Center Diresmikan

Disampaikannya, Labuan Bajo mendapat penghargaan adipura karena dukungan kerja dari IWP.

Baca Juga: Pasar Werang dan Noa Berpeluang Besar jadi Pasar Harian, ini Penjelasan Pemkab Mabar

"Terus terang dua tahun terakhir Labuan Bajo mendapat penghargaan adipura kota kecil. Ini juga berkat dukungan dari Ibu Ica dan teman-teman di IWP," kata Sekda.

Dia menambahkan, persoalan sampah menjadi isu yang sangat besar sejak Labuan Bajo ditetapkan sebagai destinasi pariwisata super prioritas.

Dijelaskannya, anggaran penanganan sampah terbesar di Mabar adalah untuk bahan bakar.

Baca Juga: Peluang Bisnis Cuci Mobil dan Sepeda Motor Menjanjikan, Berikut ini Panduannya

"Saat ini anggaran dari Dinas Lingkungan Hidup Rp14 miliar setiap tahun. Dan terbesar adalah bahan bakar. Baik terkait pengangkutan sampai penggunaan teknologi sampah di mana sampah dibakar. Dan itu adalah uji coba penggunaan teknologi memakan biaya sangat besar," kata Sekda.

Dalam penanganan sampah kata dia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tetapi butuh sinergitas dengan berbagai pihak.

Sementara itu Ibu Kristina yang memberi dukungan terhadap kerja-kerja IWP, mengajak untuk melakukan edukasi sampah kepada orang-orang terdekat agar tidak membuang sampah di sembarang tempat.

Baca Juga: Pemkab Mabar Intens Turun Lapangan Ukur Batas 31 Desa Pemekaran Menuju Definitif

Kegiatan hari itu dihadiri oleh berbagai pihak, pemerintah, Kedutaan Belanda, Swedia, Denmark, para pegiat sampah, asosiasi-asosiasi, PHRI, serta perwakilan lembaga-lembaga terkait lainnya.***

Baca Juga: Umat Katolik di NTT Banyak ke Timor Leste Hadir Misa Agung Paus Fransiskus