Kerja Keras IWP Tangani Sampah di Labuan Bajo Masuk Babak Baru, Environment Learning Center Diresmikan

photo author
- Jumat, 19 Juli 2024 | 14:23 WIB
Koordinator nasional IWP Marta Muslin Tulis, saat presentasi di acara peresmian. (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)
Koordinator nasional IWP Marta Muslin Tulis, saat presentasi di acara peresmian. (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)

Kerja keras dari Indonesian Waste Platform (IWP) dalam menangani masalah sampah di Labuan Bajo sejak 2015 silam, kini memasuki babak baru dengan diresmikannya pusat pembelajaran lingkungan atau environment learning center, Jumat (19/7/2024) pagi.


KLIKLABUANBAJO.ID | IWP yang merupakan lembaga non pemerintah, secara intens telah melakukan berbagai upaya dan kerja nyata menangani sampah di Labuan Bajo, terutama di pulau-pulau, termasuk pulau dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Seperti Pulau Komodo, Papagarang, Messah, Seraya dan Rinca.

Ada sejumlah tantangan yang pernah dihadapi antara lain transportasi pengangkutan sampah, partisipasi warga yang pasif dan hanya menonton, bahkan ancaman karena upaya pengukuran sampah di pulau-pulau tertentu dipersepsi warga sebagai aktifitas pengukuran lahan untuk transaksi jual beli.

Baca Juga: Universitas Terbuka Di Bawah Naungan Kemdikbudristek Tawarkan Fleksibilitas Belajar dengan Biaya Terjangkau

Namun dengan upaya yang tak kenal lelah, IWP bisa melewati tantangan-tantangan itu terutama karena adanya dukungan dari berbagai pihak jejaring IWP dari luar negeri.

Koordinator nasional IWP Marta Muslin Tulis, dalam presentasinya saat peresmian Jumat pagi itu, menyampaikan bahwa environment learning center bukan hanya menjadi tempat belajar berkaitan dengan sampah tetapi juga pelatihan-pelatihan atau seminar dan bagaimana mengedukasi anak-anak sejak usia dini.

Selain itu, prodak-prodak akan dibuat di tempat ini berasal dari sampah plastik atau botol bekas, didukung oleh peralatan-peralatan yang disediakan. Dengan demikian sampah plastik tidak harus dikirim ke luar untuk diolah lagi menjadi prodak tertentu.

Baca Juga: Kapolres Mabar Minta Dukungan Tokoh Agama, Bersinergi Menjaga Keamanan

Dia juga menyampaikan, persoalan sampah di Labuan Bajo saat ini salah satunya adalah plastik es.

"Masuknya plastik es sebanyak lebih dari 20 ribu setiap hari, kami sudah lakukan studinya. Selama ini kami pikir hanya alat pancing, jaring, ternyata plastik es masalah besar," kata Ica, sapaan akrabnya.

Berbagai upaya yang dilakukan dalam memerangi sampah kata dia bertujuan untuk menciptakan destinasi tanpa sampah.

Baca Juga: Semangat Kebangkitan Musik Tradisional Indonesia Melalui Lokovasia 2024

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Mabar Fransiskus Sales Sodo yang hadir mewakili Bupati Mabar, memberikan apresiasi atas kerja keras IWP.

"Apresiasi sebesar-besarnya kepada Ibu Ica dan teman-teman yang tergabung dalam IWP. Kita bangga dengan kerja-kerja yang sudah dilakukan," kata Sekda Fransiskus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menggali 'Emas' di Warloka Pesisir di HPN 2025

Minggu, 9 Februari 2025 | 15:02 WIB

Terpopuler

X