Astaga, Tiga Orang Manusia Berubah jadi Batu

photo author
- Selasa, 26 Juli 2022 | 14:35 WIB
Manusia berubah jadi batu. Watu Ata di Manggarai Timur, NTT.
Manusia berubah jadi batu. Watu Ata di Manggarai Timur, NTT.

Saat hujan angin disertai petir bertubi-tubi, seorang bayi di salah satu rumah itu menangis cukup lama.

Baca Juga: Cemas Yang Nyata, Puisi Ista Meo

Ibunya terus memeluk erat penuh kasih sambil memberikan ASI.

Sembari memeluk anak tersayang, ibu itu memperhatikan sang suami sibuk mengikat beberapa kerangka rumah yang nyaris roboh akibat ditiup angin kencang.

Beberapa kali sang isteri menyuruh suaminya itu untuk pergi meminta api di rumah tetangga karena sejak tadi tungku api mereka sudah padam.

Baca Juga: Wisatawan Asing Kembali Ramai Berkunjung ke Cunca Wulang, UMKM Rebutan Bangun STAN Jualan

Suami yang khawatir rumahnya tertiup angin, tak hiraukan permintaan sang isteri yang berparas cantik menawan.

Solusi terakhir, sang isteri memanggil salah satu peliharaan mereka, seekor anjing yang sangat setia, tidak hanya setia dengan pemiliknya tetapi juga setia dengan tetangga rumah pemiliknya.

Lalu, sang isteri memanggil tetangga mereka dan menyampaikan agar tetangganya itu memanggil anjing kesayangan tadi. Tujuan memanggil anjing itu juga disampaikan kepada tetangga.

Baca Juga: Untuk Wisatawan yang Hendak ke Labuan Bajo, Perhatikan 5 Hal ini

Tetangga mengerti dengan penjelasan singkat yang diterima. Anjing setia itu langsung dipanggil oleh tetangga.

Tetangga yang baik hati itu mengambil sepotong kayu dari tungku api yang masih ada bara apinya, diikat pada ekor anjing tadi.

Selanjutnya seekor anjing itu diarahkan dengan cara diusir secara halus agar segera ke rumah pemiliknya.

Baca Juga: Nikmati Keindahan Dalam Kota Labuan Bajo di 5 Tempat ini

Sebatang kayu pendek yang ada bara apinya, telah diikat pada ekor anjing. Anjing setia itu seakan mengerti, dia bergegas pergi kembali ke rumah pemiliknya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ibuku Penopang Hidupku, Cerpen Fareliana Hardianti

Selasa, 24 Januari 2023 | 16:21 WIB

Bayang, Puisi Karangan Charlesy Setiawan Jemaon

Sabtu, 7 Januari 2023 | 21:12 WIB

Gadis Desa yang Salah Langkah

Selasa, 3 Januari 2023 | 09:34 WIB

Hati Yang Rapuh, Puisi Fareliana Hardianti

Rabu, 14 Desember 2022 | 10:13 WIB

Putus Asa, Sebuah Puisi

Kamis, 8 Desember 2022 | 11:09 WIB

Mencintai Dalam Diam, Puisi Fareliana Hardianti

Minggu, 13 November 2022 | 15:00 WIB

Aku dan Kamu

Sabtu, 17 September 2022 | 19:49 WIB

Apakah Aku Gadismu?

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 17:53 WIB

Bahagia Nasib di Kumbang

Rabu, 17 Agustus 2022 | 00:39 WIB

Humor, Misteri Sepatu Acara Nikah Sang Ibu Muda

Sabtu, 13 Agustus 2022 | 13:24 WIB

Humor, Lonceng Sekolah

Sabtu, 13 Agustus 2022 | 11:00 WIB

Humor, Anak Muda

Sabtu, 13 Agustus 2022 | 09:12 WIB

Humor, Penjudi Takut Mobil

Sabtu, 6 Agustus 2022 | 09:19 WIB

Terpopuler

X