KLIKLABUANBAJO.ID| Komisi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan atau yang juga disebut Justice, Peace and Integrity of Creation (JPIC) SSpS Flores Barat Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak, mengungkapkan adanya kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur yang diduga disertai ancaman oleh pelaku.
Koordinator JPIC SSpS Flores Barat Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Suster Frederika Tanggu Hana, SSpS, menyampaikan bahwa menurut pengakuan korban, pelakunya adalah orang yang seharusnya bertugas untuk membimbing, mendampingi, dan mendidik.
Baca Juga: Buah Alpukat Ternyata Manfaatnya Sangat Besar Bagi Kesehatan
"Dari hasil penelusuran kami, untuk saat ini yang sudah kami ketahui diduga ada dua orang korban di bawah umur dan pelakunya diduga satu orang yang sama. Korban adalah peserta didik di salah satu lembaga pendidikan,"kata Suster Rita, sapaan akrabnya, Kamis (20/10/2022).
"Sudah dilaporkan sejak Bulan September lalu. Tentu kami berharap agar penegak hukum harus serius. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait di Jakarta untuk sama-sama mendampingi penyelesaian masalah ini," kata Suster Rita.
Baca Juga: Rumah Produksi Sari Toga Terima Kunjungan Industri Mahasiswa Politeknik eLBajo Commodus
Selain kasus itu kata dia, secara umum kasus yang menimpa perempuan dan anak di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), terutama di Labuan Bajo, semakin serius dan butuh perhatian semua pihak terkait, khususnya kasus persetubuhan dan pelecehan seksual yang menimpa anak di bawah umur.
Kasus-kasus serupa kata dia, terus terjadi di Mabar, khususnya di Labuan Bajo.
Baca Juga: Wisata Air Terjun Cunca Rami Labuan Bajo NTT, Nikmatnya Mandi di Kolam Air Pegunungan
Pada kasus yang lain kata dia, pihaknya menemukan ada korban yang merasa takut untuk melaporkan kasus yang menimpa dirinya.
Suster Rita juga menyampaikan bahwa pihaknya pernah mendampingi seorang korban pada kasus lainnya yang masih berstatus sebagai siswi yang sedang praktek kerja di Labuan Bajo.
Baca Juga: IFG Lakukan Literasi dan Edukasi Sampah Plastik Secara Berkelanjutan di Labuan Bajo
"Kami berharap agar pelajar atau siswa-siswi yang menjalankan praktek harus didampingi dan diperhatikan secara baik oleh lembaga tempat dia menimba ilmu. Apalagi kalau berasal dari jauh," kata Suster Rita.
Untuk saat ini kata dia, salah satu hal yang diperlukan dalam pendampingan korban yaitu pihaknya membutuhkan peran maksimal dari pemerintah melalui instansi yang punya kewenangan untuk menangani masalah-masalah seperti itu.
Artikel Terkait
Kriteria Lelaki yang Bisa Dijadikan Pasangan Hidup dari Artis Cantik Luna Maya
Padang Lamun, Pesona Lain Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung NTT
Menyaksikan Komodo di Pulau Ontoloe Taman Wisata Alam 17 Pulau Riung NTT
Ini Alasannya Kenapa Lelaki yang Menjadi Pasangan Hidup Harus Sudah Mandiri Kata Luna Maya
Mengenal Orang Kudus yang Dirayakan Gereja Katolik Hari Ini Sabtu 15 Oktober 2022 Santa Teresia dari Avila
Jadwal Kapal Pelni Labuan Bajo Denpasar Selama Bulan Oktober 2022
Komodo di Longos dan Medang Agar Disurvei Jadi Tujuan Wisata Selain Taman Nasional Komodo
Bukan Hanya Taman Nasional Komodo, Wisatawan Dapat Melihat Hewan Purba Komodo di Riung Ngada
Berikut Beberapa Spot Wisata Keren di Labuan Bajo dan 5 Pulau yang Bisa Anda Pilih Saat Inap di Atas Kapal
Saat Berkemah dan Inap di Alam Bebas, Berikut Beberapa Aktivitas yang Dilakukan agar Tetap Bertahan Hidup
Ini Saat Terbaik Melihat Komodo Bermain Lepas Saat Berwisata ke Taman Nasional Komodo Labuan Bajo NTT
Ada Satu Lagi yang Menarik di Labuan Bajo Menjadi Incaran Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bunga NTT
Komodo Pernah Terdampar di Bari, Sekedar Ingat Kembali Penyebaran Biawak Komodo di Luar Taman Konservasi TNK
Ada Peninggalan Kisah Masa Silam di Kampung Watu Ata Matim NTT, Unik Namun Tak Banyak yang Tahu
Komodo Aktif Berburu Mangsa, Ini Momentum Terbaik Wisatawan Berkunjung ke Taman Nasional Komodo
Erina Gudono, Wanita Cantik dengan Segudang Prestasi, Kaesang Pangarep : Akhir Tahun akan Menikah