Kebutuhan Akan Jaminan Keamanan bagi Warga Mengais Rupiah Malam Hari di Waterfront City Marina Labuan Bajo NTT

photo author
- Senin, 3 Oktober 2022 | 21:27 WIB
Pemandangan di Waterfront City saat prosesi Patung Maria Asumpta Nusantara Golo Koe Labuan Bajo, Minggu (14/8/2022) saat acara Festival Golo Koe. (Feliks Janggu )
Pemandangan di Waterfront City saat prosesi Patung Maria Asumpta Nusantara Golo Koe Labuan Bajo, Minggu (14/8/2022) saat acara Festival Golo Koe. (Feliks Janggu )

KLIKLABUANBAJO.ID -- Adanya kepastian Keamanan Mengais Rupiah di malam hari di Waterfront City Marina Labuan Bajo menjadi kebutuhan penting bagi pedagang kaki lima di Labuan Bajo NTT.

Paska peristiwa penganiayaan terhadap pedagang kaki lima Minggu (2/10/2022) mencuat pertanyaan publik apakah Waterfront City Marina Labuan Bajo akan aman bagi pedagang kaki lima?

Jaminan keamanan pada objek vital kota wisata pantai itu hal yang ditunggu para pedagang kaki lima.

Baca Juga: Tragedi di Stadion Kanjuruhan, 18 Orang Polisi Diperiksa

Apalagi yang menyaksikan langsung aksi penganiayaan yang menyebabkan Martinus Jeminta meninggal dunia.

Kematian Martinus Jeminta sebuah insiden memilukan. Bagaimana tidak, Martinus adalah orang tak bersalah yang menjadi korban kekerasan kelompok pemuda tawuran.

Almarhum Martinus mengalami musibah saat sedang mengais rejeki di Kota Super Premium Labuan Bajo itu.

Baca Juga: Dua Pelaku Utama Penganiaya Pedagang Kaki Lima di Labuan Bajo NTT Langsung Ditahan

Bukan rejeki yang didapatkannya, melainkan musibah tragis. Ia dianiaya dengan benda keras hingga meninggal dunia beberapa saat setelah dirawat di rumah sakit.

Datang dari Manggarai Timur membawa istri dan kedua anaknya, mencari nafkah di Kota Labuan Bajo. Dan kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, terutama istri dan anaknya.

Peristiwa ini lebih dari hanya sebuah insiden. Ia memberi citra horor bagi waterfront city Marina dan berdampak pada pariwisata Labuan Bajo.

Baca Juga: Video Seekor Komodo Memasuki Wilayah Pasar di NTT Beredar di Medsos, Sejumlah Pedagang Menghindar

Insiden horor selepas tengah malam itu, juga jadi gambaran nyata keadaan Waterfront City Marina di malam hari. Tidak aman untuk jadi tempat tongkrongan warga.

Bagaimana memberi keyakinan kepada wisatawan dalam keadaan itu, membutuhkan jaminan dari pemerintah, terutama aparat keamanan.

Itho Umar, Ketua Presidium Komunitas Pemuda Anti Radikalisme (KOPEARAD) Manggarai Barat NTT melihat kasus ini sebuah kejadian serius.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Feliks Janggu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X