Hal itu bukan tanpa alasan. Sebab ketika lahan pertanian di kampung tidak memberikan harapan untuk menikmati kehidupan layak, mereka memilih merantau ke Malaysia.
Baca Juga: Ada 31 Desa Persiapan di Manggarai Barat NTT, Berikut Penjelasan tentang Kapan Desa itu Definitif
Selain Malaysia, tempat lain yang menjadi tujuan perantauan untuk mencari kerja orang NTT adalah Kalimantan.
Mereka bekerja sebagai buruh kelapa sawit dan mendapatkan upah yang cukup untuk menghidupi keluarga mereka.
Kerap kali mereka ketika berangkat ke Malaysia dan Kalimantan tidak mengantongi dokumen yang lengkap. Mereka kadang gagal berangkat karena dicegat oleh aparat kepolisian di bandara dan pelabuhan.
Mereka terpaksa pulang ke kampung, dan harus mengembalikan pinjaman dengan sumber pemasukan yang tidak pasti di kampung halaman mereka.
Mereka yang lolos dan bisa masuk ke Kalimantan dan Malaysia meski tidak dengan dokumen resmi, bernasib baik.
Tetapi tidak sedikit juga menjadi korban, terutama mereka yang bekerja di Malaysia dengan tidak dilengkapi dokumen resmi.
Baca Juga: Menparekraf Memberi Nilai Kepada Tiga Produk Kuliner Peserta KaTa Kreatif di Batam ala Food Vlogger
Hak-hak gaji diabaikan, pulang tidak membawa apa-apa, mereka mendapatkan kekerasan bahkan sampai kehilangan nyawa. ***
Baca Juga: Ketua PWI NTT Ferry Jahang: Saya Siap Kibarkan Bendera PWI di NTT
Artikel Terkait
HIV/AIDS di Mabar, Kontrol Rutin Pekerja Hiburan Malam Dihentikan Sementara Akibat Covid-19
Astaga, Pekerja Proyek KSPN Labuan Bajo Digigit Komodo di Loh Buaya
Pengemudi Ojek Online Bisa Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Para Pekerja Informal Masuk Program itu