Cuaca Ekstrem, BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Lahar Hujan Gunung Lewotobi Laki-Laki Flores Timur NTT

photo author
- Senin, 18 November 2024 | 12:44 WIB
Peringatan Cuaca Ekstrim Manggarai Barat NTT (DOkumen BMKG)
Peringatan Cuaca Ekstrim Manggarai Barat NTT (DOkumen BMKG)

 

KLIKLABUANBAJO.ID  - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi terjadinya banjir lahar hujan dari Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peringatan ini seiring datangnya musim hujan dan cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina ataupun dinamika atmosfer.

Untuk itu, BMKG menghimbau pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar lereng dan jalur aliran sungai, untuk meningkatkan kesiap-siagaan dengan menghindari bantaran sungai yang mengalir dari lereng gunung yang telah/ sedang erupsi.

"Belajar dari Gunung Marapi di Sumatra Barat, kami meminta seluruh pihak dan masyarakat untuk mewaspadai banjir lahar hujan yang bisa sewaktu-waktu terjadi karena sangat berbahaya," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta melalui siaran pers yang diterima Kliklabuanbajo.id, Senin (18/11/2024).

Baca Juga: Warga Memadati Lokasi Kampanye SIAGA di Kota Kupang, Kumpul Bantuan untuk Korban Erupsi Lewotobi

Baca Juga: Momen Terpuji Anggota Polres Sikka Menampi Beras di Posko Bantuan Korban Lewotobi Flotim

Dwikorita menerangkan bahwa banjir lahar hujan adalah banjir besar dan cepat yang terjadi ketika air hujan bercampur dengan material vulkanik  dari erupsi gunung berapi. Material vulkanik tersebut bisa berupa pasir, abu, dan bebatuan yang juga bercampur dengan kayu atau pohon. Banjir lahar hujan, seperti yang terjadi di Sumatra Barat, bisa mengancam nyawa, menutup pemukiman, dan mengangkut batu-batu besar di sungai.

Baca Juga: Edi-Weng Lanjutkan Pembangunan Jalan

Baca Juga: Memori Banding Sudah Disampaikan Santosa Kadiman dan Keluarga Naput atas Putusan Nomor 1/Pdt.G/2024/PN Lbj

"Saat erupsi, tidak semua material ikut meluncur ke bawah, melainkan tertumpuk di atas. Apabila hujan lebat terjadi, maka potensi banjir lahar hujan pun semakin meningkat," imbuhnya.

Menurut Dwikorita, ancaman tersebut semakin meningkat karena di musim hujan saat ini Indonesia juga dilanda fenomena La Nina. Fenomena ini, kata dia, akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya Maret atau April 2025.

Sebagai informasi, La Nina adalah fenomena iklim global yang akibat anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Bagi Indonesia, fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir sebagian besar wilayah yang berkisar 20 - 40 persen.

Baca Juga: Bawaslu Mabar Pergi ke Pasar-Pasar Imbau Pencegahan Jelang Pilkada

Baca Juga: Anggota DPRD Mabar Hasanudin Soroti Bantuan Genset

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan berdasarkan pantauan BMKG, selama sepekan terakhir kondisi cuaca di NTT cukup bervariasi. Wilayah NTT terpantau cerah berawan hingga hujan ringan, dengan hujan disertai petir terjadi di beberapa wilayah seperti Pulau Timor, Manggarai, Manggarai Barat, Ngada, Sikka, dan Flores Timur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Feliks Janggu

Sumber: Biro Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Kerjasama BMKG

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X