Bulat Seperti Bulan, Inilah Kisah Asal Mula Nama Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang Labuan Bajo

photo author
- Senin, 29 Agustus 2022 | 20:52 WIB
Kolam bulat di atas puncak Air Terjun Cunca Wulang Manggarai Barat NTT  (Feliks Janggu )
Kolam bulat di atas puncak Air Terjun Cunca Wulang Manggarai Barat NTT (Feliks Janggu )

Di jalan pulang ke kampung, sebagian air dari Bambu itu tumpah, dan dari tanah bekas air tumpahan muncul mata air.

Baca Juga: Profil Khafi Maheza, Pelaku Keplak Sopir TransJakarta. Berperan sebagai Nurdin di Film Survive

"Ada lima mata air, dan jadi sungai besar. Sungai-sungai itu kembali menyatu di Cunca Wulang," cerita Yoseph.

Selain kisah tersebut, masyarakat petani Kampung Warsawe juga setiap kali musim kering, saat tanaman pertanian terancam mati, warga akan meminta air hujan di Cunca Wulang.

Tradisi meminta hujan itu masih lestari sampai saat ini. Upacara terakhir digelar masyarakat Warsawe pada tahun 2019.

Baca Juga: Pelaku Keplak Sopir TransJakarta dalam Video Viral Ternyata Seorang Aktor Film

Namun ritus itu dikombinasikan dengan doa bagi keselamatan wisatawan yang datang ke Cunca Wulang. Saat itu hadir mantan Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dula.

Masyarakat Warsawe meyakini kisah itu sebagai kisah historis, apalagi bukti historis Bambu Tamiang masih hidup di samping Kolam Cunca Wulang.

Menurut warga, Bambu Tamiang yang hidup di samping kolam puncak Cunca Wulang, satu-satunya bambu jenis ini yang ada di kawasan itu.

Baca Juga: Kisah Mama Regina, Kuat Karena Sejak Kecil Sudah Jadi Anak Yatim Piatu

Masyarakat Cunca Wulang juga sangat menghormati puncak Air Terjun Cunca Wulang dan tidak boleh dilalui sembarangan.

Setelah berbagai kejadian kecelakaan terjadi di puncak Air Terjun, dan terjadi di luar pengawasan para pemandu, tetua Warsawe memperingatkan agar jangan pernah melewati puncak Cunca Wulang.

Selain karena keyakinan masyarakat akan pentingnya menjaga kesakralan di puncaknya, kawasan di puncak Air Terjun juga dikenal sangat licin.

Baca Juga: Kisah , Nadus Diinterogasi Suster di Sekolah Karena Tidak ke Gereja pada Hari Minggu

Selokan yang masuk ke air terjun juga sangat kencang, dan menyebabkan kecelakaan bagi yang meremehkannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Feliks Janggu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X