Taman Nasional Komodo bersama Pemda NTT Luncurkan Sistem Wildlife Komodo dalam Aplikasi INISA

photo author
- Jumat, 29 Juli 2022 | 16:19 WIB
Bupati Edi Endi (tengah) bersama Kadis Pariwisata NTT Zeth Sony Libing dan Carolina Noge saat peluncuran INISA di Hotel Collection Labuan Bajo Jumat (29/7/2022)  (Image Dinamyc )
Bupati Edi Endi (tengah) bersama Kadis Pariwisata NTT Zeth Sony Libing dan Carolina Noge saat peluncuran INISA di Hotel Collection Labuan Bajo Jumat (29/7/2022) (Image Dinamyc )

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Zet Sony Libing menyerukan agar kekayaan Komodo sama-sama dijaga sebagai anugerah Tuhan yang sangat luar biasa.

Baca Juga: Demonstrasi Tolak Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta di Labuan Bajo Kepung Hotel Local Collection

"Sudah tiba waktunya, kita perlu bersama-sama menjaga kelestarian kehidupan satwa liar (wildlife) Komodo dan ekosistemnya," kata Sony Libing.

Ia mengungkapkan kebijakan yang dibuat pemerintah Provinsi bertujuan pada dua hal utama yakni konservasi dan pariwisata berkelanjutan.

Agar adanya keseimbangan antara peningkatan ekonomi masyarakat dan keberlanjutan Ekosistem Taman Nasional Komodo.

Baca Juga: Lawan Bali United, Ahmad Amiruddin Optimis PSM Makassar Raih 3 Poin

Ia berharap masyarakat Manggarai Barat, dan NTT umumnya mengambil tanggung jawab bersama agar Komodo bisa hidup jutaan tahun lagi ke depan.

Carolina Noge, Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo menjelaskan Sistem Wildlife Komodo dalam digital platform INISA ini ditujukan agar dapat menjadi sarana dilakukannya manajemen kunjungan.

"Dengan dasar data reservasi, maka
diketahui siapa, berapa, dan ke mana pengunjung akan berada di dalam kawasan," kata Carolina.

Baca Juga: Gereja Keuskupan Ruteng Gelar Festival di Labuan Bajo NTT, Waterfront Marina Jadi Pusat Pameran Kerajinan

Hal akan memudahkan pengelolaan, termasuk penjagaan dan patroli.

Menurutnya, manajemen kunjungan ini
menjadi salah satu program yang dilaksanakan di awal periode kerja sama untuk menjawab isu
dan permasalahan.

Beberapa permasalah itu di antaranya terkait tata kelola yang saat ini terjadi di Pulau Komodo, Pulau Padar dan Kawasan Perairan Sekitarnya.

Baca Juga: Berikut Jadwal Kapal Binaiya dari Labuan Bajo Bulan Agustus 2022

"Seperti overtourism yang berdampak pada perilaku komodo, pengelolaan sampah, terumbu karang yang rusak, perburuan liar, pemancingan ilegal,
penggunaan pukat harimau dan overfishing," rincinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Feliks Janggu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X