Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan BPOLBF sebagai perpanjangan tangan Kemenparekraf perlu mendapatkan berbagai masukan dari deputi Kemenparekraf terkait.
Dengan itu, jelasnya, Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas terus dikembangkan menjadi destinasi pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan dan berkelas dunia.
Hal itu diwujudnyatakan melalui program kerja BPOLBF di tahun 2022, sekaligus memaksimalkan persiapan Labuan Bajo menjadi venue side event KTT G20.
BPOLBF juga beraudiensi dengan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Deputi 6) dan Deputi Bidang Kebijakan Strategis (Deputi 1) Kemenparekraf.
Deputi 6 Kemenparekraf Rizky Handayani menyampaikan beberapa masukan dalam persiapan Labuan Bajo menuju KTT G20. Perlu disediakannya akses sarana dan prasarana jalur laut di Labuan Bajo sehingga lama tinggal wisatawan bisa bertambah.
"Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas harus mampu menarik perhatian wisatawan. Jadi selain akses udara dan darat, Labuan Bajo juga harus memiliki akses sarana dan prasarana jalur laut yang memadai," kata Rizky.
Jelas Rizky, sarana transportasi laut seperti kapal pesiar utama, penting disiapkan agar lama tinggal wisatawan di kawasan laut dan darat lebih lama lagi.
Selain itu akses wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo tidak hanya menggunakan pesawat tetapi juga bisa melewati jalur laut.