KLIKLABUANBAJO.ID -- Liang Bua di Manggarai NTT sudah menjadi tujuan wisata budaya yang cukup populer di Flores.
Liang Bua ini menjadi tempat wisata satu-satunya di Flores NTT yang dapat membawa pengunjungnya pada keberadaan manusia purba di pulau itu.
Dilansir Pariwisata.manggaraikab.go.id, gua dingin nan sejuk itu telah menarik penelitian pertama kali oleh seorang misionaris Katolik asal Belanda Pater Theodore Verhoven.
Baca Juga: Ada yang Menyedihkan tentang Keberadaan Hewan Endemik Elang Flores
Pada tahun 2003 lalu, para peneliti telah menemukan tengkorak manusia Flores atau dikenal Homo Florensis.
Secara Geografis, lokasinya 15 km di sebelah utara kota Ruteng, tepatnya di Desa Liang Bua Kecamatan Rahong Utara.
Liang Bua, sesuai namanya memang cukup dingin. Tetapi menyimpan kekayaan warisan budaya masa lalu yang sangat luar biasa.
Baca Juga: Bacaan Kitab Suci dan Renungan Katolik Sabtu 17 Desember 2022
Dari bentuknya, lebar dan tingginya, Gua Liang Bua di masa lalu sebagai hunian manusia purba.
Mulut gua yang menghadap ke timur laut turut mendukung untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup dan sirkulasi udara yang baik.
Lokasi gua yang dekat dengan aliran sungai (Sungai Wae Racang dan Wae Mulu), turut mendukung penghuninya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Baca Juga: Ata One, Cerpen Karangan Fransiskus Erick Saputra Pantur
Sejak dilakukan penelitian pada tahun 1965 oleh Theodore Verhoven, seorang Pastor dari Belanda yang mengajar di Seminari Mataloko, Kabupaten Ngada, Flores Tengah,
Penelitian kemudian dilanjutkan oleh Pusat Penelitian Arkeolog Nasional (Pusat Arkenas) tahun 1978-1989, dan berlanjut dengan penelitian kerjasama antara Puslit Arkenas dengan Universitas New England dan Universitas Wollongong, Australia.