KLIKLABUANBAJO.ID -- Uskup Keuskupan Ruteng MGR Siprianus Hormat memimpin doa pembukaan bertajuk ibadah Ekologis di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Nanga Nae, Labuan Bajo, NTT Selasa (9/8/2022).
Ibadah Ekologis itu membuka kegiatan penanaman Bambu di sekitar DAS Nanga Nae. DAS Nanga Nae ini terus menipis karena tergerus arus sungai.
Ibadah digelar di bawah tenda sederhana yang dibangun di perkebunan Pisang, dihadiri ratusan stakeholder yang mendukung festival Golo Koe Labuan Bajo.
Baca Juga: Kisah Sukses Zainal, Sarjana Tamatan ITS Pulang Kampung jadi Petani Holtikultura
Ada di antara kursi umat yang hadir pagi itu, Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng.
Sementara Bambu yang akan ditanam sudah disiapkan di tepian sungai Nanga Nae.
Uskup Sipri dalam kotbah singkatnya mengungkapkan cara pandangnya tentang Pariwisata. Bahwa pariwisata lebih daripada hingar bingar pembangunan.
Baca Juga: Frans Mon, Pengrajin Patung Berbahan Batu Kapur di Desa Wisata Cunca Wulang
"Tetapi (pariwisata itu tentang-red) bagaimana mengendus jejak Tuhan, jejak Allah yang telah menciptakan segala sesuatu di alam ciptaan ini," kata Uskup Sipri.
Uskup Sipri mengungkapkan pengalamannya berkeliling di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Dalam perjalanan itu, ditemukan banyak titik bumi menganga oleh aktivitas manusia, seperti aktivitas tambang. Ada bagian hutan di mana di dalamnya ada aktivitas manusia.
Menurut Uskup Sipri dalam arti tertentu manusia dipanggil Allah untuk merawat alam ciptaan.
Namun dalam kenyataan manusia selalu punya cara untuk membenarkan diri dan mengambil jalan sendiri seperti yang dilakukan Adam dan Hawa manusia pertama itu.