KLIKLABUANBAJO.ID -- Organisasi Masyarakat (Ormas) Perkumpulan Alumni Marga Siswa Republik Indonesia (PATRIA) PMKRI Rabu (3/8/2022) mendiskusikan polemik tiket masuk Taman Nasional Komodo.
Sari pikiran dari diskusi daring yang diikuti berbagai elemen masyarakat Manggarai Barat itu, menyetujui pembatasan atau kuota kunjungan sebagai solusi mendukung konservasi komodo.
Sebaliknya forum diskusi menolak solusi konservasi oleh pemerintah dengan menaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,75 Juta.
Ketua Umum DPP PATRIA Agustinus Tamo Mbapa mengatakan kebijakan menaikan tiket malah berdampak buruk bagi para pelaku wisata di Manggarai Barat.
Baca Juga : Potensi Kerugian Akibat Aksi Mogok Pelaku Pariwisata Labuan Bajo dan Tawaran Solusi untuk Mengatasinya
Mantan Ketua Umum Pemuda Katolik ini meminta pemerintah mencabut keputusan tersebut dan tidak boleh memaksakan keinginannya kepada masyarakat.
"Pemerintah jangan mengabaikan reaksi protes masyarakat khususnya para pelaku pariwisata Labuan Bajo," kata Gustaf, demikian Agustinus Tamo Mbapa disapa.
Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Zeth Sony Libing ikut menjelaskan kebijakan pemerintah dalam diskusi itu.
Juga tokoh masyarakat Mabar Bernardus Barat Daya, dan Ketua Dewan Pembina DPP PATRIA Robertus Lamanepa.
Sony Libing menjelaskan kebijakan kenaikan tiket merupakan rekomendasi berdasarkan kajian para ahli terkait ekosistem Komodo.
Keputusan pembatasan dan menaikan tiket diambil, semata demi memastikan perlindungan bagi keberlangsungan hidup Komodo sehingga tidak punah.
Baca Juga : Komentar Angelo Wake Kako dan Ansy Lema Terkait Kenaikan Harga Tiket ke TNK