"Terhadap tindakan berbasis sains yang menjamin keseimbangan ekologis dan keberlanjutan mata pencaharian masyarakat," kata Sri.
Sementara itu Ketua Yayasan Biodiservitas Laut dan Pesisir (Bali Blue Harmony), Pariama Hutasoit, berharap agar kolaborasi ini dapat menginspirasi lebih banyak pelaku pariwisata.
"Untuk bergerak bersama demi masa depan laut yang sehat dan berkelanjutan," kata Pariama.
Baca Juga: Komisi II DPR RI Perkuat Peran Bawaslu dalam Pengawasan Partisipatif
Uskup Keuskupan Labuan Bajo Maximus Regus, menyampaikan pandangan yang terinspirasi dari surat ensiklik Laudato Si karya Paus Fransiskus.
"Segala sesuatu di dunia ini saling terhubung. Merawat bumi sebagai rumah bersama berarti juga merawat sesama dan generasUntuk restorasi terumbu karang di rumah karang, sebagai bukti nyata dari DNA berk3lanjutan Sudamala Resorts.i mendatang," kata Uskup Maximus.
Disampaikannya, apa yang dilakukan Sudamala bukan sekadar upaya lingkungan tetapi pengingat bahwa ketika kita melindungi alam, kita sedang memelihara kehidupan. Ini adalah tanggung jawab moral bersama bagi semua orang tanpa memandang agama atau latar belakang.
Baca Juga: Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo
Acara empowering a greener future menegaskan filosofi Sudamala Resorts bahwa keramahan sejati tumbuh harmoni dengan alam, dengan mengintegrasikan energi terbarukan, warisan budaya, dan konservasi keanekaragaman hayati sebagai fondasi operasional di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Ada 26 Sektor Investasi di Mabar, Nilai Tertinggi Hotel dan Restoran Rp320,5 Miliar
Dengan terus memperluas kehadirannya di berbagai daerah di Indonesia, Sudamala Resorts berkomitmen membangun lifestyle boutique resorts yang tidak hanya menonjolkan keindahan stiap destinasi tetapi juga menjaganya.
Inisiatif di Labuan Bajo ini menjadi bukti bahwa pariwisata, bila dijalankan dengan hati nurani dan kepedulian sosial, dapat menjadi kekuatan untuk pelestarian dan pembaruan.***
Baca Juga: Bupati Mabar: Transfer Keuangan Daerah Berkurang 20 Persen