Dari 9 orang Wanadri itu, ada 6 orang yang terlibat langsung dalam ekspedisi di laut dengan mendayung kayak atau perahu kecil bertenaga manusia selama hampir 2 bulan mengelilingi Pulau Flores, dalam ekspedisi ini mereka disebut sebagai tim segara.
Baca Juga: Rasakan Nikmatnya Ayam Bakar di Kuliner 22 Labuan Bajo
Sedangkan 3 orangnya melewati jalur darat untuk menyuplai logistik dan menjalankan tugas-tugas lainnya demi memperlancar jelajah keliling Pulau Flores sebagai bagian dari dayung jelajah nusantara, mereka disebut tim nusa.
Ke-6 orang pedayung atau tim segara yakni Yoppi Rikson Saragih akrab disapa Yoppi yang juga sebagai Ketua Ekspedisi, I Gusti Ayu Laksmi disapa Moli yang merupakan satu-satunya perempuan, Priyo Utomo yang disapa Priyo, Derry Juliansyah yang disapa Derry, Sandi Subandi yang disapa Saprol, dan Nicolas Apriadi yang disapa Nico.
Mengambil titik star di Labuan Bajo pada Senin 7 Agustus 2023 lalu yakni di Pantai Hotel Luwansa.
Baca Juga: Wisatawan Peminat Sei Sapi di Labuan Bajo Meningkat
Ketua Tim DJN Flores Sea Kayak Expedition adalah Yoppy Saragih, sedangkan Priyo Utomo sebagai tim publikasi ekspedisi sekaligus anggota tim segara; Ayu Laksmi sebagai anggota tim segara; M. Dzuhron sebagai dewan pengurus Wanadri dan kali ini merupakan anggota tim nusa.
Kepada wartawan, Kamis (3/8/2023) lalu, mereka menjelaskan bahwa sebelum jelajah Flores Sea Kayak Expedition ini, mereka sudah melakukan latihan-latihan. Selain itu juga mereka telah survei langsung ke sejumlah tempat di Flores dan bertemu warga di pesisir untuk mendapatkan sejumlah informasi demi memperlancar misi mereka keliling Flores lewat laut.
Baca Juga: Tim DJN Flores Sea Kayak Expedition Recovery di Golo Mori Manggarai Barat
Wanadri sendiri merupakan organisasi yang sudah sering melakukan kegiatan ekpedisi, mereka pernah menaklukan puncak gunung tertinggi di Indonesia bahkan gunung tinggi skala dunia.
Wanadri sudah menoreh sejumlah prestasi dan pencapaian membanggakan di alam bebas.
Rata-rata dalam sehari mereka menempuh perjalanan 20 sampai 30 kilometer dalam durasi waktu antara 6 sampai 9 jam paling lama, disesuaikan dengan keadaan di laut.
Baca Juga: Ada Udang Asam Manis di Kuliner 22 Kampung Ujung Labuan Bajo
Mereka dilengkapi dengan berbagai peralatan, termasuk alat untuk bisa dimonitor oleh Basarnas bila ada sesuatu yang perlu dibantu. Peralatan lainnya yakni alat komunikasi berupa HT atau Handy Talkie, telepon satelit, pluit dan perlengkapan lainnya.
Ekspedisi ini diharapkan akan menjadi daya tarik bagi dunia internasional, khususnya bagi organisasi atau komunitas-komintas petualang di dunia yang menggeluti olahraga ekstrim ekspedisi dayung kayak.
Artikel Terkait
Penjelasan tentang Testing CPNS dan PPPK Di Manggarai Barat NTT Tahun ini
Penjelajah DJN Terkesan dengan Kicauan Burung di Wae Rebo, Hari ini Dayung ke Wae Mege
Pariwisata Labuan Bajo Kalah, Sektor Konstruksi jadi Penyumbang Investasi Terbesar di Mabar NTT
Lewati Kawasan Buaya, Petualang DJN Lanjut Dayung dari Wae Mege ke Tanah Damar Manggarai Barat NTT
Ikan Kerapu di Kuliner 22 Menu Favorit Wisatawan saat Berlibur di Labuan Bajo
Manggarai Food, Ada Ikan Cara dan Sayur Rumpu Rampe di Kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo
Berlibur ke Labuan Bajo Jangan Lupa Nikmati Sup Kepiting di Kuliner 22 Kampung Ujung
Sei Tuna di Labuan Bajo Semakin Diburu Pencinta Kuliner, Kamu Sudah Coba atau Belum