Minat dari dunia investasi terhadap pasokan energi terbarukan sudah mulai terlihat di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
KLIKLABUANBAJO.ID | Pihak-pihak yang sudah menyampaikan minatnya untuk menggunakan energi terbarukan dengan penggunaan Renewable Energy Certificate (REC) atau sertifikat energi terbarukan saat ini umumnya adalah dari dunia investasi atau pelanggan bisnis yakni investor yang berinvestasi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Walaupun para pelanggan itu umumnya belum mulai mengoperasikan usahanya di Labuan Bajo namun mereka sudah berkomunikasi dengan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Barat (FBB) di Labuan Bajo untuk menggunakan energi terbarukan.
Untuk saat ini di Labuan Bajo, baru Kantor PLN yang sudah menggunakan REC.
Baca Juga: Investasi di Golo Mori Labuan Bajo, Hasan: Investor Harus Jaga Kelestarian Lingkungan
Baca Juga: Ratusan Pekerja Proyek Investasi di Labuan Bajo Terancam Tidak Bisa Gunakan Hak Pilih Pemilu 2024
"Ada beberapa yang sudah menyampaikan niatnya tetapi usaha mereka belum mulai beroperasi. Pihak yang berminat itu Eiger, kebetulan mereka berencana untuk investasi di Parapuar. Selain itu juga Kali Watu dan salah satu hotel yang hendak bangun di wilayah Boleng," kata manager PLN UP3 FBB, Dian Widiana Kuswara Selasa (29/10/2024).
Salah satu rumah sakit di Labuan Bajo juga sudah berdiskusi dengan PLN UP3 FBB untuk menggunakan energi terbarukan.
Dian menjelaskan, untuk di Flores termasuk Labuan Bajo, Pembangkit Listik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu menjadi opsi sumber pasokan energi terbarukan bagi para pelanggan yang berminat.
Baca Juga: MoU Komitmen Investasi di Parapuar Labuan Bajo
Baca Juga: Pariwisata Labuan Bajo Kalah, Sektor Konstruksi jadi Penyumbang Investasi Terbesar di Mabar NTT
Secara umum saat ini, pasokan listrik di Flores bersumber dari berbagai macam pembangkit, antara lain dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Rangko Labuan Bajo, PLTMG Maumere, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa Ende dan PLTP Ulumbu.
Semuanya masuk dalam sistem, kemudian disalurkan oleh sistem transmisi masuk dalam sistem distribusi dan masuk sampai ke rumah-rumah, hotel-hotel, serta kantor-kantor pemerintahan.
"Jadi semuanya sudah bercampur, mau dari pembangkit hijau PLTP, dari Mikro Hidro dari surya atau dari pembangkit fosil campur semua," kata Dian.
Baca Juga: Ini Realisasi Investasi di Labuan Bajo, Terbesar Bukan dari Sektor Pariwisata
Baca Juga: Geliat Investasi di Labuan Bajo, ini yang Ditegaskan Ketua DPRD Manggarai Barat Martinus Mitar
Disampaikannya, untuk pelanggan yang berminat menggunakan listrik dari energi terbarukan, pihaknya menyediakan energi listrik dari PLTP Ulumbu.
"Kami menyediakan dari pembangkit Ulumbu yang sudah didaftarkan dalam tracking system berstandar internasional, APX TIGRs dan diterbitkan atribut lingkungannya yang memiliki serial number (nomor seri, Red) yang unik dan tersertifikasi menjadi sertifikat energi terbarukan (Renewable Energy Certificate, Red) sehingga bisa diklaim oleh pelanggan," kata Dian.
Dia menjelaskan, ketika menggunakan listrik dengan sertifikat energi terbarukan, pelanggan mendapatkan klaim bahwa listrik yang dia konsumsi yang tadinya campur, sudah berasal dari pembangkit energi terbarukan yang sudah disertifikasi. Praktek ini sudah diakui oleh standar global, seperti GHG Protocol dan RE100.
Baca Juga: PMKRI Labuan Bajo Ultimatum Pemerintah dan DPRD Mabar, Investasi Jangan Sampai Kebablasan
"Kita punya di Flores ini yang sudah didaftarkan ke APX TIGRs yaitu PLTP Ulumbu. Dia geothermal, PLTP, itu merupakan pembangkit energi yang ramah lingkungan, pembangkit listrik panas bumi. Jadi dia sudah disertifikasi kemudian sertifikatnya itu bisa kita tawarkan kepada pelanggan untuk diklaim oleh pelanggan dan pelanggan yang memiliki sertifikat itu boleh mengklaim bahwa penggunaan listriknya berasal dari energi terbarukan PLTPU Ulumbu," kata Dian.
Menurutnya cukup banyak investor yang berminat untuk menggunakan energi terbarukan atau renewable energy.
"Karena kita tahu investor-investor dan pelaku usaha yang dari luar maupun dalam negeri banyak yang sudah memiliki komitmen terhadap penggunaan renewable energy," kata Dian.
Baca Juga: Ini Potensi Investasi Sektor Pariwisata Indonesia yang Diminati Investor Malaysia
Dijelaskannya juga bahwa penjualan tenaga Listrik PLN UP3 FBB yang terdiri dari 6 kabupaten pada tahun 2024 sampai Bulan September tumbuh 11,72% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan khusus di Manggarai Barat, penjualan tenaga Listrik PLN sampai dengan September tumbuh sebesar 20% dibanding periode yang sama tahun 2023 lalu.
Dari sisi konsumsi tenaga listrik, komposisi penggunaan listrik PLN UP3 FBB di 6 kabupaten tahun 2024 sampai dengan Bulan September 65% pelanggan rumah tangga, 23% pelanggan bisnis, sisanya pelanggan kelompok lain (sosial, pemerintah, industri dan lainnya).
Baca Juga: Investor Malaysia Berminat Investasi di Labuan Bajo dan Lombok Bangun Hotel 150 Kamar
Baca Juga: Ajang International Tourism Investment Forum Digelar di Bali Mendorong Realisasi Investasi Hijau
"Sedangkan di Manggarai Barat, komposisi penggunaan listrik 44% pelanggan rumah tangga, 38% pelanggan bisnis, hampir berimbang. Sisanya pelanggan kelompok lain," kata Dian.
Untuk jumlah pelanggan, dari sekitar 322.000 total jumlah pelanggan, 95% pelanggan PLN UP3 Flores Bagian Barat merupakan pelanggan rumah tangga, 3% bisnis dan sisanya kelompok pelanggan lain.
Khusus di Kabupaten Manggarai Barat, total jumlah pelanggan PLN sebanyak 54.612 pelanggan, 93% atau 50.537 merupakan pelanggan rumah tangga, 5% pelanggan bisnis dan sisanya merupakan kelompok pelanggan lain.
Baca Juga: Ada Lokasi Baru untuk Investasi di Wilayah Destinasi Super Premium Labuan Bajo